3. Lingkungan yang Ramai dan Bising
Penelitian menunjukkan bahwa otak introvert lebih sensitif terhadap rangsangan eksternal, seperti suara dan cahaya.
Lingkungan yang ramai dan bising, seperti pusat perbelanjaan atau acara konser, dapat membuat introvert cepat merasa lelah dan cemas.
Mereka lebih nyaman di tempat yang tenang dan terkendali, di mana mereka dapat fokus pada pikiran mereka sendiri.
4. Bekerja dalam Kelompok Besar
Introvert sering merasa lebih produktif dan kreatif saat bekerja sendirian atau dalam kelompok kecil.
Menurut psikolog Susan Cain, penulis Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking, introvert membutuhkan ruang untuk berpikir secara mendalam dan merenung.
Bekerja dalam kelompok besar yang penuh diskusi dan pertukaran ide yang cepat dapat terasa melelahkan bagi mereka.
5. Tuntutan untuk Selalu Bersikap Ekstrovert
Dalam budaya yang sering memuji sifat ekstrovert, introvert kerap merasa tertekan untuk bersikap lebih terbuka, ramah, dan ekspresif.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, ketika introvert dipaksa untuk bertindak seperti ekstrovert, mereka merasa terkuras secara emosional dan fisik. Tekanan ini bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.
Bagi introvert, hal-hal di atas bisa sangat melelahkan karena mereka lebih sensitif terhadap rangsangan sosial dan lingkungan.
Memahami hal ini dapat membantu mereka menemukan cara untuk mengatur energi dan menjaga keseimbangan mental.