Begini Cara Mengatasi Potein Urine positif 1 pada ibu hamil

Reporter: Adam |

Editor: Syariah m |

Senin , 30 Dec 2024 - 00:32

Begini Cara Mengatasi Potein Urine positif 1 pada ibu hamil-Poto ilustrasi-

Radarbengkulu.bacakoran.co - Dilansir dari laman alodokter.com, adanya protein dalam urine ibu hamil merupakan salah satu tanda dari pre-eklampsia.

Tanda-tanda pre-eklampsia lainnya antara lain:

hipertensi, yaitu tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih.

Edema, yaitu pembengkakan tangan atau kaki karena terjadinya retensi cairan dalam tubuh.

Kenaikan berat badan yang relatif cepat karena retensi cairan.

Sesak karena adanya cairan di paru.

Nyeri perut, punggung, bahu

Sakit kepala, pening berputar, berkunang-kunang, pitam.

Gangguan penglihatan seperti ada kilatan cahaya, buram, seolah ada barang yang melayang (floaters).

begini cara mengatasi potein urine positif 1 pada ibu hamil                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - dilansir dari laman alodokter.com, adanya protein dalam urine ibu hamil merupakan salah satu tanda dari pre-eklampsia.
tanda-tanda pre-eklampsia lainnya antara lain:
hipertensi, yaitu tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih.
edema, yaitu pembengkakan tangan atau kaki karena terjadinya retensi cairan dalam tubuh.
baca juga:5 tempat kuliner terkenal di jakarta dan jadi tempat nongkrong favorit anak muda
baca juga:3 kuliner dan tempat kuliner favorit di bogor, yuk coba dan kunjungi 
kenaikan berat badan yang relatif cepat karena retensi cairan.
sesak karena adanya cairan di paru.
nyeri perut, punggung, bahu
sakit kepala, pening berputar, berkunang-kunang, pitam.
 
gangguan penglihatan seperti ada kilatan cahaya, buram, seolah ada barang yang melayang (floaters).
 
berbagai tanda ini belum tentu dialami semuanya oleh penderita pre-eklampsia; ada ibu hamil yang bahkan tidak merasakan keluhan apapun. meski tidak ada keluhan apapun, pre-eklampsia harus dimonitor secara ketat oleh dokter kandungan agar tidak berkembang menjadi eklampsia; eklampsia merupakan kondisi gawat darurat yang merupakan indikasi untuk melakukan persalinan sesegera mungkin (biasanya dengan melakukan operasi caesar) untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
pre-eklampsia dapat menyebabkan kerusakan liver dan sel-sel darah (hellp syndrome) yang ditandai dengan:
 
hemolisis atau pemecahan sel-sel darah merah, sehingga tubuh kekurangan oksigen karena tidak ada sel darah merah yang mengangkutnya.
 
elevated liver enzyme yang dilepaskan oleh sel-sel liver yang rusak
 
low platelet atau trombositopenia sehingga tubuh tidak dapat menghentikan perdarahan karena gangguan pembekuan darah.
 
hellp syndrome merupakan kegawatan medis karena dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, kerusakan ginjal dan liver, serta mengancam nyawa ibu dan bayi.
selain hellp syndrome, pre-eklampsia dapat menyebabkan plasenta terlepas sendiri dari rahim, sehingga janin tidak dapat nutrisi dalam kandungan dan tidak dapat membuang zat sisa metabolisme dan berujung dengan kematian janin dalam kandungan.
penyebab adanya protein dalam urine (proteinuria) belum diketahui pasti, namun diduga karena kelainan pembuluh darah di plasenta. kondisi ini lebih sering dialami ibu hamil dengan faktor risiko berikut ini:
 
hipertensi, diabetes, riwayat penyakit ginjal, kelebihan berat badan / obesitas, kelainan autoimun, hamil kembar, gizi buruk / diet ketat / puasa ekstrim.
 
kehamilan saat ibu berusia kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
 
kehamilan pertama kali atau kehamilan dengan jarak lebih dari 10 tahun dari kehamilan sebelumnya, atau kurang dari 2 tahun dari kehamilan sebelumnya
 
kehamilan dari lelaki yang berbeda dari kehamilan sebelumnya
 
preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, riwayat preeklampsia / eklampsia dalam keluarga (saudara atau ibu kandung)
 
terpapar asap rokok sebelum hamil, baik sebagai perokok aktif maupun pasif, rokok konvensional atau rokok elektrik (vape)
 
satu-satunya solusi untuk kondisi ini adalah dengan melahirkan janin yang dikandung, dengan beberapa skenario berikut ini:
 
bila janin sehat dan cukup matur, dokter kandungan biasanya akan menyarankan untuk dilakukan persalinan sedini mungkin (sekitar usia kehamilan 37 minggu, di mana janin sudah cukup matur untuk hidup di luar kandungan).
 
bila usia kehamilan masih muda, dokter mungkin akan berupaya mempertahankan kehamilan sampai cukup aman untuk dilahirkan dengan jalan meresepkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya kejang, dan memonitor kehamilan secara ketat agar dapat dilakukan tindakan sesegera mungkin bila kondisi memburuk.
 
bila kondisi ibu hamil cukup baik, dokter mungkin akan menyarankan bed rest dan pemeriksaan kandungan yang lebih sering
 
bila kondisi ibu hamil kurang baik, dokter mungkin akan meminta ibu untuk dirawat inap di rumah sakit agar dapat lebih sering dilakukan pemeriksaan darah, usg, dan monitoring denyut jantung janin.
 
bila kondisi ibu hamil buruk dan nyawanya terancam, dokter mungkin akan memberikan suntikan steroid untuk mematangkan paru janin sebagai persiapan untuk melahirkannya secara dini.
 
berikut ini adalah hal yang harus anda perhatikan sekaitan dengan proteinuria yang anda alami:
 
periksakan kandungan secara rutin sesuai anjuran. dokter akan meminta anda untuk kontrol lebih sering dibandingkan ibu lain dengan usia kehamilan yang sama; ini dilakukan untuk mendeteksi dini bila terjadi perburukan kondisi, sehingga dapat dilakukan intervensi secepatnya untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
 
upayakan mengurangi faktor risiko yang bisa dikurangi. bila anda obese, upayakan menurunkan berat badan sampai batas yang normal. bila merokok atau terpapar asap rokok, hindarilah sejauh mungkin. bila hipertensi atau diabetes tak terkendali, obati sesuai anjuran dokter kandungan. demikian seterusnya.
 
jalankan terapi sesuai petunjuk dokter. bila diminta untuk bed rest, beristirahatlah dengan baik. bila diminta rawat inap, lakukanlah.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, KAMIS 2 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan