radarbengkulu.bacakoran.co - Walau merupakan kondisi yang normal, banyak orang yang terganggu ketika stretch mark muncul di kulitnya. Ketahui di sini apa saja penyebab stretch mark, supaya masalah kulit ini bisa dicegah sedini mungkin.
Stretch mark adalah guratan yang sering nampak pada kulit bagian tubuh yang banyak mengandung lemak, seperti di payudara, perut atas, lengan atas, paha, dan bokong. Guratan yang mulanya berwarna merah, merah muda, atau ungu ini lama kelamaan akan berubah menjadi warna putih atau kelabu.
Tidak semua orang mengalami stretch mark. Kondisi ini biasanya dialami orang yang kulitnya mengandung sedikit kolagen, yaitu protein yang membuat kulit lentur. Stretch mark umumnya muncul karena ukuran tubuh bertambah lebih cepat daripada perkembangan dan elastisitas kulit.
BACA JUGA:5 Manfaat Meditasi dan Relaksasi untuk Ibu Hamil, Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
BACA JUGA:7 Tips Untuk Menjaga Agar Tetap Bisa Hamil Setelah Mengalami Keguguran
Ketika kulit meregang dengan cepat, lapisan tengah kulit (dermis) akan menipis, sehingga lapisan dibawahnya muncul ke permukaan. Bila demikian, akan muncul garis atau guratan kemerahan, kadang disertai rasa gatal. Lama-kelamaan garis ini akan berubah menjadi warna putih atau kelabu. Kondisi inilah yang disebut stretch mark.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami stretch mark diantaranya,
kehamilan, peningkatan berat badan yang drastis,
masa pubertas, warna kulit terang, adanya riwayat keluarga dengan stretch mark, gangguan kesehatan tertentu, seperti sindrom Marfan atau sindrom Cushing dan penggunaan obat-obatan kortikosteroid, seperti hidrokortison atau fluocinolone, yang tidak tepat
Stretch mark merupakan kondisi umum yang tidak selalu dapat dicegah. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko munculnya stretch mark, yakni :
1. Menjaga berat badan sehat
Stretch mark paling sering disebabkan oleh pertambahan berat badan secara cepat. Oleh sebab itu, jagalah bobot tubuh kamu dalam kondisi stabil. Jika ingin menurunkan berat badan, lakukan juga secara bertahap. Usahakan agar berat badan tidak berkurang lebih dari ½ kilogram per minggu.