radarbengkulu.bacakoran.co - Nama merupakan doa agar yang diberikan nama nantinya bisa seperti arti yang ada pada nama tersebut.
Banyak orang yang meyakini bahwa nama adalah harapan. Bahkan para orang tua pun berlomba memberikan nama terbaik kepada anak-anaknya. Harapannya, kehidupan anak-anak mereka kelak sebaik arti dari namanya.
Dikutip dari detik.com memberikan nama baik yang bermakna bagus kepada anak juga dianjurkan dalam Islam. Ini sesuai hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda, ia mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya kalian akan dipanggil di hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian maka baguskanlah nama-nama kalian." (HR Abu Dawud dalam kitab Sunannya)
Namun, tak sedikit orang tua yang gegabah dan tidak mengerti dalam pemberian nama anak. Sehingga, bukannya memberi nama dengan arti yang bagus tapi malah sebaliknya, nama anak memiliki makna buruk dan bahkan dilarang dalam Islam.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga melarang para orang tua memberi nama-nama ini pada anaknya.
Dalam kitab Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq menyebut, ada beberapa nama yang Rasulullah SAW larang untuk diberikan kepada putra-putri, yakni Yasār (kemudahan), Rabāh (keuntungan), Najīh (orang yang berhasil), dan Aflah (orang yang paling menang).
Hal ini sebagaimana perkataan Nabi SAW yang diriwayatkan dari sahabat Samurah. Beliau SAW bersabda:
"Janganlah kamu menamai anakmu dengan Yasār, Rabāh, Najīh, atau Aflah. Sungguh, kamu akan berkata, 'Apakah ada dia di sana?' Dan dia tidak ada sehingga seseorang menjawab, 'Tidak'." (HR Muslim dalam Shahih Muslim [1685], Kitab al-Adab, Bab Karahati at-Tasmiyah bi al-Asma' al-Qabihah)