"Ada juga beberapa kesepakatan antara Pemdes Lubuk Sanai 1 dengan Pemdes Lubuk Sanai 3 yang harus didiskusikan lebih lanjut," sampai Nurdiana.
"Yang jelas, Pemkab dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) ingin mewujudkan penambahan pasar harian di Kabupaten Mukomuko," imbuhnya.
Ditambahkan Kadis, jika semakin banyak pasar harian di Mukomuko, ini bisa menekan harga kebutuhan pokok yang sekarang cenderung tinggi. Harga kebutuhan pokok menjadi tinggi, karena ada jeda waktu barang itu sampai ke konsumen.
Pasar harian juga bisa menjaga ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok. Sebab, para pedagang berani menyetok barang dagangan.
BACA JUGA:Bantuan Alat Tangkap dan Mesin Tempel Bakal Diterima 21 KUB Nelayan di Mukomuko
BACA JUGA:Produksi Padi di Mukomuko Capai 31.764 Ton pada MT Satu
"Prinsip sederhananya, kalau ada putaran barang dagangan setiap hari, pedagang ambil untung tipis tapi berputar setiap hari. Kalau pasar mingguan, pedagang ambil untung lebih tinggi. Karena, seminggu lagi baru barang berputar," papar Nurdiana.
Selanjutnya, tambah dia lagi, pasar harian menjadi sasaran survei atau penghitungan indeks harga konsumen (IHK). Selama ini, penilaian IHK itu dilakukan di Pasar Pulai Payung Ipuh.
Pemindahan pedagang Pasar Pagi ke Pasar Lubuk Sanai 3 ini akan banyak dampak positif. Pertama tentu saja terwujudnya pasar harian, mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di lokasi 'Pasar Pagi'.
"Kemudian yang penting juga yaitu soal legalitas pengelolaan pasar menjadi terjamin. Tinggal lagi nanti perjanjian antara dua desa itu seperti apa dalam pengelolaan pasar," pungkas Nurdiana.