Kereta Luxury

Sabtu 31 Aug 2024 - 20:49 WIB
Reporter : tim redaksi
Editor : Azmaliar

Begitu masuk gerbong saya sempat terpana: bagus. Seperti di pesawat kelas bisnis internasional.

Saya coba atur tempat duduk menjadi tempat tidur. Bisa. Penggerak elektroniknya baik. Memang pilihan materialnya tidak sebaik di pesawat, tapi cukup baik.

Sebelum tidur saya hitung dulu jumlah kursi yang terisi: 14 orang. Berarti 50 persen. Saya coba bertanya ke beberapa orang: mengapa pilih kelas mahal.

"Saya takut naik pesawat," ujar seorang ai lantas tersenyum. Dia akan ke Jakarta. Bersama suami.

Ai adalah panggilan untuk wanita Tionghoa yang berarti tante. Setiap ke Jakarta dia naik luxury.

"Bagaimana kalau ke luar negeri"?

"Terpaksa naik pesawat. Kan tidak ada jalan lain," jawabnyi. Lalu dia minta foto bersama.

Satu penumpang lagi punya alasan lain: bisa tidur. Lalu bangun-bangun sudah di Jakarta. Langsung bekerja. Daripada bayar hotel di Jakarta.

Saya pun langsung tidur. Disediakan selimut. Perut sudah kenyang. Tidak akan makan apa pun lagi pada jam seperti itu.

Belum lagi terlelap pramugari kereta membangunkan. Saya pura-pura sudah tidur. Terus saja dia membangunkan. Saya ingin adu kuat. Akhirnya dia terdengar pergi.

Dalam hati saya agak mendongkol. Tapi salah saya sendiri: mengapa tidak meninggalkan pesan jangan dibangunkan untuk makan.

Di pesawat saya selalu berpesan pada pramugari: kalau tertidur jangan dibangunkan. Bagi orang seperti saya tidur lebih penting daripada makan.

Masalahnya: saya tidak mengira kalau akan ada makan malam. Tidak lama kemudian sang pramugari datang lagi. Membangunkan lagi. Saya tetap pura-pura sudah tidur. Pun ketika dibangunkan beberapa kali.

Pramugari pun pergi.

Harapan saya untuk tidur nyenyak tidak kesampaian. Bukan soal dibangunkan itu tapi soal lain: guncangannya. Guncangan di sepanjang perjalanan membuat saya tidak bisa lelap.

Saya tahu: rel kita sudah tua. Pun bukan milik KAI. Rel adalah milik pemerintah. Atau karena gerbong ini di posisi sangat belakang?

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 20:42 WIB

Wanita Global

Sabtu 23 Nov 2024 - 21:29 WIB

Mau Berubah?

Rabu 20 Nov 2024 - 21:08 WIB

Bergodo Kebogiro

Senin 18 Nov 2024 - 21:06 WIB

Tafsir Iqra

Sabtu 16 Nov 2024 - 19:23 WIB

Pemerintahan Sederhana