Khutbah Jumat: Tanda-Tanda Orang Menderita

Kamis 29 Aug 2024 - 19:23 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar

Penjelasan orang yang menderita/sengsara dalam (QS. Hud: 105) dan akibat bagi orang yang menderita/sengsara dalam (QS. Hud: 106) ini tidak dijelaskan siapa orang yang

menderita/sengsara ? atau yang melakukan perbuatan apa ? minimal tanda-tanda orang yang melakukanperbuatan apa ? Sehingga menjadi sengsara/ menderita.

Pada dasarnya setiap kita, ketika ditanya apakah ingin sengsara/menderita ? pasti jawabnya tidak mau. Kemudian kalau ditanya apakah ingin bahagia/senang ? pasti jawabnya ingin bahagia. Tetapi kita juga bingung bagaimana caranya agar kita bisa bahagia.

Seperti di jelaskan dalam Al-Quran : ”maka adapun orang yang bahagia tempatnya di surga, kekal di dalamnya selagi masih ada langit dan bumi kecuali Tuhanmu menghendaki sebagai pemberian yang tiada putus.” (QS. Hud: 108).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Dalam kitab Duratun Naashihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asyakiri Al-Khubawi  beliyau berasal dari Konstantinopel (Istambul/Turky) wafat 1824 M/1239 H, halaman 256.

Rasulullah SAW bersabda : Tanda-tanda orang yang menderita/sengsara ada empat :

1. Lupa /melupakan perbuatan dosa yang sudah dikerjakan pada masa lalu.

Orang yang melupakan perbuatan dosanya dimasa lalu, Rasulullah SAW memasukan kedalam

tanda-tanda orang yang akan hidupnya menderita/sengsara. Logikanya adalah

ada kecenderungan dia akan berbuat dosa lagi. Seakan-akan dia tak punya dosa atau malah merasa diri bersih, maka berbuat dosa jadi biasa. Sehingga melakukan dosa berulang-ulang.

Kalaulah dosa itu adalah lubang di tengah jalan raya, maka ketika lewat untuk pertama kalinya kita masuk lubang karena ketidak tahuan kita, maka orang-orang yang tinggal  disekitar jalan berlubang akan maklum. Meskipun kita luka parah dan kita masuk rumah sakit, kendaraan kita masuk bengkel.

BACA JUGA:Derajat Manusia Sama, Iman dan Amal Saleh Pembedanya

BACA JUGA:Memahami Rezeki dalam Pandangan Islam

Setelah satu minggu badan sehat, kendaraan kondisinya baik, kemudian lewat jalan yang berlubang lagi, lupa bahwa disitu ada jalan berlubang, masuk lagi untuk yang kedua kalinya, akibat dari itu badan masuk rumah sakit kendaraan masuk bengkel.

Jika kita terus lupa atau  memang melupakan jalan berlubang itu, maka sungguh kita termasuk orang yang menderita/sengsara.

Kategori :