Khutbah Jumat: Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman
Ilham Robbyansya, S.Pd-dok/RADAR BENGKULU-
Khatib : Ilham Robbyansya, S.Pd
Disampaikan di : Masjid Besar Al Amin, Jalan RE Martadinata Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu
Ma’asyiran Muslimin jamaah Jumat Rahimakumullah
Islam mengajarkan bahwa cinta tanah air bagian dari Iman. Tanah air kita adalah Indonesia. Mencintai Indonesia adalah bagian dari iman.
Kiai Muhammad Said dalam kitab Ad-Difa’ ani Al Wathan min Ahammi al-Wajibati ala Kulli Wahidin Minna halaman 3 menjelaskan bahwa umat Islam wajib menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu memupuk persaudaraan dan persatuan di kalangan Muhajirin, antara kalangan Muhajirin dan Ansor, serta mengakomodasi kepentingan umat Islam, umat Yahudi, dan orang-orang Musyrik.
Mencintai tanah air merupakan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah mencintai Makkah dan Madinah karena dua tempat mulia tersebut merupakan tanah air beliau.
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Cinta Tanah Air
BACA JUGA:Memaknai Nilai-Nilai Kemerdekaan
Mencintai tanah air adalah bagian dari iman karena tanah air merupakan sarana primer untuk melaksanakan perintah agama. Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma.
Tanpa tanah air, agama seseorang kurang sempurna, dan tanpa tanah air, seseorang akan menjadi terhina.
Syekh Muhammad Ali dalam kitab Dalilul Falihin halaman 37 mengatakan: “Cinta tanah air bagian dari iman.” Terkait anjuran untuk mencintai tanah air, Nabi memberikan sebuah contoh teladan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 23:
"Ketika Rasulullah hendak datang dari bepergian, beliau mempercepat jalannya kendaraan yang ditunggangi setelah melihat dinding kota Madinah.Bahkan beliau sampai menggerak-gerakan binatang yang dikendarainya tersebut. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap tanah airnya. " (HR Imam Bukhari).
Al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari, hal.705 menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukan keutamaan Madinah dan dianjurkannya mencintai tanah air serta merindukannya”.