RADAR BENGKULU, ARGA MAKMUR - Kemunculan Harimau Sumatera di areal pemukiman warga Desa Gembung Raya, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara beberapa waktu lalu akhirnya direspon pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.
Rabu 21 Agustus 2024, pihak BKSDA melakukan Sosialisasi Penanggulangan Interaksi Negatif Antara Manusia dan Satwa Liar bertempat di aula Balai Pertemuan Desa Gembung Raya, serta melakukan pemasangan perangkap harimau di dua titik lokasi kemunculan hewan buas tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Tim dari BKSDA Provinsi Bengkulu, Polisi Kehutanan (Polhut), Unsur Tripika Kecamatan Napal Putih, Camat Pinang Raya, Kepala Desa Gembung Raya, Kepala Desa Tanjung Kemenyan dan masyarakat Desa Gembung Raya serta Desa Tanjung Kemenyan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari menyebutkan bahwa selain melakukan sosialisasi, BKSDA juga akan melakukan pemasangan jebakan untuk Harimau Sumatera yang kerap muncul dan menghebohkan masyarakat.
BACA JUGA:Sekda Lantik 13 Pejabat Lingkup Pemkab Bengkulu Utara, Ini Daftar Namanya
BACA JUGA:Tim Pembina Samsat Bengkulu Tengah Optimalisasi Pendapatan Dengan Samsat Keliling
"Pemasangan jebakan tersebut dilakukan oleh BKSDA guna menenangkan masyarakat setempat yang sejak dua minggu terakhir tidak berani keluar rumah pada malam hari dan pergi ke kebun karena keberadaan harimau di wilayah tersebut," ungkapnya
Kemudian, petugas juga melakukan upaya penggiringan dan penghalauan terhadap harimau Sumatera tersebut agar kembali ke habitat aslinya
"Sehingga masyarakat di wilayah tersebut dapat beraktivitas dengan tenang dan tidak merasa takut terhadap keberadaan Harimau Sumatera di kawasan pemukiman warga yang berada di Kecamatan Napal Putih," ujar Said Jauhari.
Sementara itu, Kades Gembung Raya Suparno mengatakan, kemunculan satwa liar seperti Harimau Sumatera dilingkungan manusia atau areal pemukiman dan perkebunan masyarakat menurut pihak BKSDA memiliki berbagai penyebab dan alasan. Selain habitat mereka yang terganggu, kemungkinan berkurangnya sumber makanan mereka juga bisa menjadi salah satu faktor satwa liar mendekati wilayah pemukiman masyarakat.
BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Disetujui Jadi Ketua Umum Golkar Periode 2024-2029
BACA JUGA:Badan Legislatif DPR Tetapkan Syarat Parpol Parlemen Usung Cagub Tetap 20 Persen
“Dalam acara sosialisasi ini, banyak pemahaman yang disampaikan pihak BKSDA kepada masyarakat. Termasuk salah satu alasan mengapa satwa liar seperti Harimau bisa mendekati wilayah permukiman masyarakat," ungkap Kades.
Kades menambahkan, usai melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pihak BKSDA pun langsung turun kelapangan untuk melakukan pemasangan dua perangkap Harimau di lokasi kemunculan Harimau di wilayah Gembung Raya dan wilayah PT JOP.
Kades berharap, dengan telah dipasangnya perangkap tersebut, Harimau yang telah meneror masyarakat beberapa minggu ini dapat tertangkap dan segera dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan jauh dari pemukiman masyarakat.