RADAR BENGKULU - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu menggelar Sosialisasi Pendampingan Kepada Usaha UMKM Untuk Memberdayakan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Perempuan. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel ternama di Bengkulu yang diikuti 100 orang peserta.
Kepala DP3APPKB Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Si menuturkan, kegiatan ini adalah untuk memberikan ilmu dan keterampilan bagi perempuan agar dapat berkarya menghasilkan penghasilan (uang) sendiri, terkhususnya bagi ibu-ibu yang belum mempunyai pekerjaan .
Secara khusus dalam sosialisasi ini, DP3APPKB memberikan cara mudah dalam membuat Gelamai (Dodol) oleh-oleh khas Bengkulu.
Eri juga menuturkan, kemudian acara ini berguna untuk memberikan pengetahuan terkait ekonomi kreatif dalam peningkatan kualitas hidup perempuan di bidang UMKM.
BACA JUGA:UMKM Bengkulu Didorong untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga dan Mengurangi Tingkat Perceraian
BACA JUGA:Merayakan 17 Agustus di Tempat Wisata yang Ada di Bandung, Pasti Seru
Kepala DP3APPKB menyebut, perempuan saat ini harus mandiri ekonomi. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan keluarga dan menghindari perempuan dari kekerasan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah, S.Sos, M.AP mengatakan,
sosialisasi, pendampingan kepada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM adalah untuk memberdayakan perempuan dalam meningkatkan ekonomi perempuan.
"Alhamdulillah untuk UMKM khususnya di Kota Bengkulu ini sudah mulai naik kelas, baik untuk membantu atau meningkatkan ekonomi keluarga. ''
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah S.Sos, M.AP, menegaskan pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Bengkulu. Pada acara sosialisasi yang diadakan , Sefty mengungkapkan bahwa UMKM berperan signifikan tidak hanya untuk para suami, tetapi juga bagi para istri yang ingin membantu perekonomian keluarga.
BACA JUGA:6 Tempat Wisata Pantai di Pulau Jawa Ini Bisa Masuk Daftar List Liburan Kamu, Apa Saja? Mari Dicatat
BACA JUGA:Pramuka Jadi Garda Terdepan Menjaga Persatuan NKRI
Sefty menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini tidak hanya berbentuk teori, tetapi juga melibatkan praktik langsung pembuatan produk lokal seperti dodol atau yang dikenal dengan istilah "glamai." Dengan metode yang lebih modern, proses pembuatan yang biasanya memakan waktu setengah hari kini dapat diselesaikan hanya dalam dua jam menggunakan kompor gas, tanpa perlu kayu bakar.
Ia juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam ketahanan keluarga. Terutama di tengah tingginya tingkat perceraian dan kekerasan terhadap anak di Kota Bengkulu. Menurutnya, salah satu penyebab utama tingginya tingkat perceraian adalah faktor ekonomi.