RADAR BENGKULU, MANNA - Usai Pemilihan Legislatif beberapa waktu yang lalu tahun 2024 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DisDukcapil) Bengkulu Selatan melakukan pembersihan data kependudukan.
Ternyata dari jumlah penduduk yang lama sebanyak 174.000, pembersihan data pada semester pertama menjadi 175.523 orang.
Artinya ada peningkatan jumlah penduduk yang masuk kedalam Bengkulu Selatan.
Kepala Disdukcapil Bengkulu Selatan Lismanto Bayu,SE mengatakan pembersihan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari administrasi kependudukan.
Ini artinya pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
"Hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan tersedianya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Yang mana nantinya sebagai suatu sistem informasi dan komunikasi yang terpadu, dengan harapan kita bisa mempunyai data kependudukan yang dihasilkan dari sistem tersebut, agar dapat valid dan akurat," papar Bayu diruangannya Senin (05/08/2024).
Dengan dilakukannya proses pembersihan Data SIAK, dengan harapan nantinya bisa digunakan untuk penyusunan profil kependudukan dan buku data kependudukan diTingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten atau Kota, khususunya di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Geram, GP Ansor Bengkulu Sebut Banser Siap Tindak Tegas Pendemo di PBNU
BACA JUGA:Pemetaan dan Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit Diperlukan
Pembersihan data ini bisa saja terjadi,baik itu adanya penambahan kelahiran. Ada juga pengembalian data dari pihak Kabupaten luar,seperti contoh ada penduduk yang tinggal di Kabupaten Kaur ataupun Seluma,tetapi dirinya masih mempunyai data kependudukan di Bengkulu Selatan.
Sehingga hal itu harus dikembalikan kedata awal dimana buku datanya berada.
"Begitu juga untuk kita,akan mengembalikan data tersebut dari Bengkulu Selatan ke daerah lain. Untuk semester satu dari Januari sampai Juni tahun 2024 ini kita mengalami kenaikan 1.523 orang. Ada juga kemungkinan orang tersebut belum mengurus kepindahan. Apa alasannya kita tidak tahu yang pasti harus kita lakukan pembersihan data," pungkas Bayu.