radarbengkulu.bacakoran.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu menetapkan target ambisius untuk meningkatkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) menjadi 250 ribu ton sebelum akhir tahun 2024. Target ini didorong oleh data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pada 1 Maret 2024, yang mengungkapkan luas panen dan produksi padi tahun 2023.
Berdasarkan data BPS tersebut, luas panen padi di Provinsi Bengkulu mencapai 57.877 hektare dengan total produksi padi sebesar 286.684 ton GKG. Ketika dikonversi menjadi beras, produksi tersebut mencapai 165.120 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk setempat.
Namun, perjalanan menuju target 250 ribu ton GKG bukan tanpa tantangan. Faktor cuaca, hama, dan penyakit tanaman menjadi beberapa halangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, DTPHP Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan para petani untuk menerapkan teknologi pertanian yang lebih modern dan memberikan pelatihan tentang teknik penanaman dan pengelolaan lahan yang efektif.
Pemerintah provinsi juga berkomitmen untuk menyediakan bantuan berupa subsidi benih dan pupuk kepada para petani agar dapat meningkatkan produktivitas lahan mereka. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan target produksi GKG 2024 dapat dicapai, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat Bengkulu.
Kepala DTPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, mengungkapkan, saat ini produksi gabah kering di Provinsi Bengkulu baru mencapai 70 persen dari target yang telah ditetapkan. "Target kita adalah mencapai 250 ribu ton pada tahun 2024 ini. Hingga saat ini, kita baru mencapai 70 persen dari target tersebut," ujar M. Rizon.
Untuk mencapai target produksi gabah yang telah ditetapkan, M. Rizon menekankan pentingnya memaksimalkan potensi lahan pertanian di Bengkulu. Pihaknya terus mendorong peningkatan produksi melalui berbagai program dan inisiatif.
Salah satu upaya utama adalah memastikan agar sawah masyarakat tidak mengalami gagal panen.
“Kita menunggu musim panen berikutnya pada tahun ini untuk mengetahui apakah target tersebut dapat tercapai atau tidak.”
Lebih lanjut dikatakan, "Kami berfokus pada bagaimana memastikan tidak ada lahan yang gagal panen."
M. Rizon juga menyoroti pencapaian dalam hal Luas Tambah Tanam (LTT) Gabah yang telah mencapai 8.000 hektare. Hingga akhir Juli 2024, pihaknya berharap LTT Gabah dapat mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 12.000 hektare.
“Kita sudah mulai kembali melakukan penanaman. Dari target yang ada, di bulan Juli LTT kita sudah mencapai 8.000 hektare. Kami berharap pada akhir bulan ini bisa mencapai target 12 ribu hektare. Ini akan terus kami tingkatkan di bulan Agustus,” jelasnya.
M. Rizon optimis dengan berbagai upaya yang telah dilakukan serta kondisi produksi petani di daerah, target produksi gabah giling sebesar 250 ribu ton dapat tercapai. Bahkan, dia berharap produksi dapat melebihi target tersebut.
“Ada beberapa daerah yang sedang dalam masa panen tahun ini. Seperti Kabupaten Seluma, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kabupaten Mukomuko. Produksi di daerah-daerah ini cukup signifikan untuk Provinsi Bengkulu dan saat ini kami sedang melakukan panen. Ini merupakan langkah penting dalam mencapai target produksi yang optimal,” harap M. Rizon.
BACA JUGA:Bupati Mian Hadiri dan Buka Rakorcam di MSS, PH dan UK
BACA JUGA:Dedy Ermansyah Kembalikan Berkas Pencalonan Walikota ke Partai Demokrat