RADARBENGKULUbacakoran.co – Koalisi besar “Besamo Kito Pacak” yang terdiri dari sembilan partai politik mengalami keretakan. Nama-nama calon potensial seperti Benny Suharto – Suprianto, Dedy Ermansyah – Nuragiyanti, dan Dani Hamdani – Suimi Fales kini mencuat ke permukaan menjelang Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2024.
Koalisi “Besamo Kito Pacak” yang awalnya terdiri dari Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Perindo, Partai Nasdem, Partai Golkar, PDI Perjuangan, PKS, PKB, dan PPP, sebelumnya berencana mengerucutkan satu pasangan kandidat. Namun, dinamika politik yang kompleks menyebabkan perubahan signifikan dalam peta dukungan.
Pasangan Dani Hamdani dan Suimi Fales, yang merupakan kader PKS dan PKB, memutuskan untuk maju sendiri dalam Pilwakot.
Keputusan ini membuat PKB dan PKS keluar dari koalisi tersebut. Karena dengan jumlah kursi yang dimiliki (PKS 4 kursi dan PKB 3 kursi), mereka sudah memenuhi syarat untuk mencalonkan diri secara mandiri.
"Kita sepakat untuk maju, dan saat ini nama kami tengah berproses di DPP PKB untuk PKS bisa konfirmasi Ustad Dani," kata Suimi Fales, yang akrab disapa Wansui, pada Minggu, 21 Juli 2024.
Di sisi lain, nama Benny Suharto dan Suprianto juga mencuat sebagai pasangan potensial. Benny Suharto, yang telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Hanura, sedang menunggu dukungan tambahan dari Partai Gerindra dan Partai Golkar.
"Kita Alhamdulillah mendapatkan rekomendasi untuk maju pada Pilwakot, dan dua lagi akan menyusul Golkar dan Gerindra," ungkap Benny.
Suprianto, yang merupakan kader PAN, menyatakan kesiapannya untuk mundur dari partainya jika diminta mendampingi Benny. "Kalau memang Benny Suharto dan parpol pengusung nanti menginginkan saya untuk maju Pilwakot, maka saya siap untuk mengundurkan diri dari PAN," tegas Suprianto.
Selain itu, pasangan Dedy Ermansyah dan Nuragiyanti juga mulai disebut-sebut setelah pecahnya koalisi sembilan parpol.
Koordinator “Koalisi Besamo Kito Pacak” yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bengkulu, Suhartono menyatakan bahwa koalisi ini tidak bersifat mengikat, namun memiliki visi yang sama untuk mengeluarkan satu pasangan kandidat.
"Kumpulan Besamo Kito Pacak ini memang tidak mengikat, dan keputusan tetap di DPP. Namun tidak menutup kemungkinan empat parpol yang tersisa akan mengusung satu pasang kandidat juga," jelas Suhartono.
Saat dikonfirmasi, Suhartono tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan Dedy Ermansyah (Dedy Black) dan Nuragiyanti (Agi) juga memiliki peluang untuk diusung oleh koalisi.
"Bisa saja empat parpol terakhir mengusung nama lain pada Pilwakot ini," katanya.
Keretakan dalam koalisi ini mencerminkan dinamika politik yang sangat cair dan penuh kejutan menjelang Pilwakot Bengkulu 2024.
Dengan berbagai nama besar yang mencuat, persaingan dipastikan akan semakin ketat dan menarik untuk diikuti. Masyarakat Bengkulu kini menanti siapa yang akan berhasil menggalang dukungan dan merebut hati para pemilih dalam pemilihan yang semakin dekat ini.