TPID Mukomuko Atasi Satu-persatu Biang Kerok Inflasi, Ada 2 yang Bikin Tim Berpikir Keras

Selasa 09 Jul 2024 - 05:57 WIB
Reporter : Seno
Editor : Syariah M

RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO, MUKOMUKO - Setelah Kabupaten Mukomuko dijadikan sampel indeks harga konsumen (IHK) untuk menghitung inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Mukomuko yang dipimpin oleh Sekda, terpacu langsung beraksi melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi daerah. 

Inflasi Daerah yaitu kondisi harga barang dan jasa yang dikonsumsi penduduk di sebuah daerah mengalami naik secara terus menerus dalam waktu tertentu. Akibatnya nilai uang menjadi rendah dan kemampuan beli masyarakat menjadi turun.

Satu persatu biang kerok inflasi daerah mulai diatasi oleh TPID Mukomuko. Tapi ada 2 penyebab naiknya inflasi daerah yang bikin TPID berpikir keras. Sebab, ada yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat dan ada yang tergantung dengan pelaku usaha secara langsung. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Mukomuko melalui TPID sudah menjalin kerjasama dengan Pemda Solok dan Pemda Payakumbuh, Sumatera Barat untuk memastikan pasokan bawang merah, cabai, telur dan daging ayam. 

Kerjasama itu, agar Pemerintah daerah setempat bisa mendorong para pemasok bawang merah dan cabai dari Solok, dan pemasok telur dan ayam dari Payakumbuh dapat memenuhi kebutuhan pasar di Mukomuko. 

BACA JUGA:Sah, Kepala Desa se-Kabupaten Kaur Resmi 8 Tahun Masa Jabatan

BACA JUGA:11 Parpol Bakal Terima Kucuran Dana dari Pemkab Mukomuko

Sekda yakin, dengan memastikan pasokan kebutuhan pokok tersebut aman dan mencukupi, harganya akan turun. Otomatis bisa meredam naiknya angka inflasi daerah. 

Namun, indikator inflasi tidak hanya melihat harga kebutuhan pokok. Yang menjadi "PR" TPID Mukomuko, naiknya harga rokok dan harga kontrakan di Mukomuko juga menjadi biang kerok naiknya inflasi. 

"Inflasi ini tidak hanya mengenai harga kebutuhan pokok. Tapi dipengaruhi semua barang yang dikonsumsi/dibeli warga. Termasuk rokok dan sewa tempat tinggal dan tempat usaha. Kami dapat dari BPS, rokok dan kontrakan turut mempengaruhi inflasi di Mukomuko," papar Sekda Mukomuko, Dr. Abdiyanto sekaligus sebagai Ketua TPID. 

Harga rokok, itu sangat dipengaruhi oleh naiknya harga cukai rokok. Naik cukai rokok, otomatis harga rokok juga bakal naik. Sayangnya soal cukai rokok ini menjadi kebijakan pemerintah pusat. Pemerintah daerah tidak dapat berbuat banyak. 

BACA JUGA:Takut Diterkam Buaya, Mukomuko Terpaksa Impor Lokan

"Kami optimis inflasi di daerah kita akan melandai, ya. Untuk rokok dan kontrakan ini kami coba pendekatan dengan distributor dan pemilik kontrakan. Kalau harga rokok dan kontrakan ini sulit ditekan, maka kita optimalkan menjrunkan harga barang konsumsi yang lain. Kita optimis kalau inflasi bisa dikendalikan," demikian Abdiyanto.

Kategori :