RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO, JAKARTA - Mahalnya uang kuliah tunggal (UKT) saat ini masih menjadi permasalahan di masyarakat.
Walaupun Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memutuskan pembatalan kenaikan UKT di tahun ini, tak menutup kemungkinan kenaikan UKT pada tahun depan.
Soal mahalnya UKT ini dinilai mencekik masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Padahal, Kemdikbud menegaskan penetapan UKT harus berlandaskan azas berkeadilan.
Kendati demikian, tak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membiayai kuliah.
Pengamat Pendidikan dari Universitas Paramadina, Totok Amin menilai, uang kuliah yang adil seharusnya gratis untuk menengah ke bawah.
"Uang kuliah yang adil sebenarnya gratis untuk keluarga menengah ke bawah," ujar Totok ketika dihubungi pada Selasa, 4 Juni 2024 seperti dikutip dari laman DISWAY.ID.
Mengapa demikian? Masyarakat kalangan tersebut telah mengorbankan biaya hidup dan pendapatan karena salah satu tumpuan ekonomi sedang tidak bekerja demi kuliah.
"Pemerintah mestinya berterimakasih kepada mereka ini yang tetap mengirim anaknya kuliah meskipun dengan susah payah."
Hal ini sekaligus menghargai budaya yang menjunjung tinggi pendidikan.
BACA JUGA:Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sayangkan Adanya Pemadaman Listrik Tanpa Pemberitahuan Lebih Dahulu
BACA JUGA:HP Oukitel C37: Teknologi Masa Kini Dengan Spek Lengkap Dan Fitur Canggih, Harganya Pun Bersahabat!
Ia mengungkapkan bahwa masih banyak keluarga di Indonesia yang kurang atau tidak menghargai pendidikan, sehingga seringkali pendidikan dianggap buang waktu dan uang saja.
Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki tekad yang kuat untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua keluarga termasuk dari keluarga menengah ke bawah untuk mengirim anak-anaknya berkuliah di perguruan tinggi negeri.
"Itu dulu yang harus dicanangkan," tegasnya.
Apalagi, lanjutnya, Indonesia saat ini dalam kondisi darurat untuk mendapatkan momentum manfaat dari bonus demografi.