UNAIR Gelar Sekolah Jurnalistik 2025

UNAIR Gelar Sekolah Jurnalistik 2025--

RADAR BENGKULU, SURABAYA - Pada 21 November 2025, pukul 13.15, sebanyak 40 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR berkumpul di Ruang Chairil Anwar. Duduk berjajar, berhadap-hadapan. Mereka telah siap dengan buku catatan dan bolpoin.

Seperti dikutip dari laman harian disway, para mahasiswa itu menghadiri Sekolah Jurnalistik 2025. Program tahunan tim Humas Muda FIB UNAIR. Anda sudah tahu, Humas Muda merupakan komunitas pegiat dunia Jurnalistik di lingkungan FIB UNAIR.

Untuk komunitas ini, itu terbilang baru. Dibentuk pada awal Juli 2024. Digagas oleh Koordinator Humas, Digitalisasi, dan Kerja Sama FIB UNAIR Nuri Hermawan, S.Hum., M. Hum. Kala itu, ia merekrut sekitar 20 mahasiswa FIB angkatan 2023 dan 2024.

"Sekolah Jurnalistik tahun ini dibuka khusus untuk mahasiswa FIB semester 1. Merekalah yang nanti jadi penerus tim Humas Muda," ungkap Nuri.

BACA JUGA:5 Tips Sukses Belajar di Kampus untuk Maba, Nilai Bagus, Karier Cerah

BACA JUGA:Wisuda Angkatan XI, UIN Fatmawati Sukarno Kampus Unggul Pertama di Bengkulu

Pihaknya memang merekrut mahasiswa baru. Sebab, anak-anak muda dirasa masih punya semangat. Sekolah jurnalistik itu pun bisa jadi bekal kemampuan menulis bagi mereka.

Sedangkan tugas tim Humas Muda FIB UNAIR cukup menantang. Terbagi menjadi tiga divisi. Pertama, jurnalis yang bertugas untuk meliput kegiatan.

Kedua, tim desain yang bertugas di bagian dokumentasi dan membuat grafis. Terakhir, tim kreatif. Mereka yang mengonsep ide-ide. Semuanya punya target. Minimal dua karya setiap bulan.

Untuk membekali para calon Tim Humas Muda 2026, Nuri dan tim Dekanat FIB UNAIR memfasilitasi pelatihan seputar dunia jurnalistik. Tahun ini, mengusung tema AI dan Jurnalistik Masa Kini.

Jurnalis Harian Disway, Guruh Dimas Nugraha didapuk menjadi pemateri. Ia datang 15 menit lebih awal. Mengecek kembali materi yang akan ia bawakan. Guruh membuka laman Harian Disway. Teringat satu tulisannya yang bergaya feature, yang dirasa cocok dengan tema hari itu.

Redaktur rubrik Lifestyle itu menunjukkan salah satu naskahnya. Tentang Gang Dolly. Yakni ketika ia mengikuti Pokdarwis setempat dalam ajang yang diberi nama "Wisata Dolly."

BACA JUGA:Goethe-Institut dan ASTRAtech Jalin Kerja Sama dalam Pengintegrasian Bahasa Jerman

"Eh, itu lho dulu tempat prostitusi di Surabaya." Terdengar bisikan salah seorang peserta yang duduk di depan TV.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan