Banjir yang terjadi di berbagai wilayah telah menyebabkan gagal panen, yang pada akhirnya berdampak pada pasokan beras secara nasional.
Forita menyebutkan bahwa bencana alam ini adalah salah satu penyebab utama kenaikan harga beras SPHP.
Untuk mengatasi dampak tersebut, Bulog dan Disperindag berkomitmen untuk terus memantau kondisi stok dan harga beras di pasaran. Mereka juga siap mengambil langkah-langkah cepat jika terjadi kekurangan pasokan atau lonjakan harga yang tidak terkendali.
Kenaikan harga beras SPHP yang berlaku mulai 1 Mei 2024 sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Badan Pangan Nasional. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian.
Surat Badan Pangan Nasional Nomor 142/TS/02.02/4/2024 menetapkan penyesuaian harga sebagai langkah responsif terhadap kondisi pasar dan produksi beras. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan beras di pasar domestik, serta memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Disperindag Provinsi Bengkulu dan Bulog terus berupaya untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat kenaikan harga beras SPHP. Mereka melakukan berbagai langkah strategis, termasuk peningkatan pemantauan di lapangan dan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait.
BACA JUGA:TNI-Polri dan Masyarakat Tanam 150 Pohon Demi Menjaga Keberlangsungan Lingkungan
"Kita akan terus memonitor bersama Bulog sebagai pengendali terhadap distributor di beberapa tempat yang ada di kabupaten maupun Kota Bengkulu. Insyaallah untuk stok persediaan kita aman," ujar Forita.
Selain itu, Disperindag juga mendorong masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik membeli beras secara berlebihan. Forita meyakinkan bahwa stok beras di Bengkulu masih mencukupi kebutuhan masyarakat, dan pihaknya akan terus bekerja keras untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan beras.
Kenaikan harga beras SPHP menjadi perhatian serius bagi pemerintah Provinsi Bengkulu. Dengan langkah-langkah antisipatif yang telah diambil, diharapkan kondisi ini tidak akan berdampak negatif bagi masyarakat. Forita menegaskan komitmen Disperindag untuk terus memantau dan memastikan pasokan beras tetap aman, serta harga yang stabil di pasaran.
"Semoga kondisi ini bisa segera stabil dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan baik," tutup Forita.