RADAR.BENGKULU.bacakoran.co – Sejak 1 Mei 2024, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami kenaikan.
Harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP kini berada di angka Rp 13.100 per kilogram, meningkat dari harga sebelumnya yang sebesar Rp 11.500 per kilogram.
Kenaikan ini diumumkan dalam surat Badan Pangan Nasional Nomor 142/TS/02.02/4/2024 tertanggal 29 April 2024 tentang Penugasan SPHP tahun 2024.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Forita Ramadhani Wati, menyatakan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga, pihaknya memastikan kebutuhan masyarakat akan tetap stabil dan tercukupi dengan baik.
"Kita akan terus memonitor bersama Bulog sebagai pengendali terhadap distributor dibeberapa tempat yang ada di kabupaten maupun Kota Bengkulu. Insyaallah, untuk stok persediaan kita aman," ujar Forita.
Forita menjelaskan bahwa kenaikan harga beras SPHP dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk gagal panen di sejumlah daerah akibat bencana seperti banjir. Kondisi ini menyebabkan pasokan beras berkurang, namun Forita memastikan stok beras di Bengkulu masih dalam keadaan aman.
BACA JUGA:Handphone Baru di Indonesia iQOO Z9 dan Z9x, Cek Spesifikasi, Apakah Layak untuk Dibeli?
BACA JUGA:Jelang peluncurannya, Mini Cooper JCW Terbaru Akan Diuji di Nürburgring 24 Hours 2024
"Dibeberapa daerah banyak musibah banjir dan ada gagal panen. Tapi Insyaallah stok kita aman," lanjutnya.
Lebih jauh, Forita mengungkapkan bahwa dengan adanya kenaikan HET beras SPHP, perlu dilakukan berbagai langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga lebih lanjut. Ia menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga demi memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi dengan baik.
"Kita upayakan kenaikan harga ini agar tidak melonjak naik lagi. Dan untuk Provinsi Bengkulu sendiri, saat ini kenaikannya masih dianggap normal," jelas Forita.
Antisipasi dan Harapan Stabilitas Harga Disperindag Provinsi Bengkulu bersama Bulog terus melakukan koordinasi untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar dan harga tetap terkendali. Langkah ini termasuk pemantauan intensif terhadap distributor di wilayah Bengkulu.
Forita berharap kondisi harga beras akan kembali stabil meskipun ada kenaikan, dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan baik.
"Mudah-mudahan kondisi ini bisa teratasi dalam waktu yang tidak lama," harap Forita.
Dampak Bencana Alam pada Produksi Beras Kenaikan harga beras SPHP tidak terlepas dari sejumlah bencana alam yang melanda beberapa daerah penghasil beras.