RADAR BENGKULU, PADANG - Lokasi bencana banjir bandang di Kabupaten AGAM, Sumatera Barat ditinjau Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau Selasa, 14 Mei 2024.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, kegiatan peninjauan itu dilakukan untuk memastikan alat berat sudah mulai digunakan untuk membersihkan material banjir di area pemukiman.
Hal itu disampaikannya saat meninjau lokasi terdampak di Bukikbatabuah, Kabupaten Agam. Bersama aparat setempat, Suharyanto ingin memastikan kondisi tanggap darurat berjalan tanpa ada hambatan.
"Hari ini kami meninjau empat lokasi, besok baru rencananya ke pengungsian. Masih dalam kondisi tanggap darurat, sehingga pertama kami ingin pastikan di lokasi terdampak ini agar kondisi kembali normal. Jadi alat berat kita, ingin memastikan sudah bergerak," kata Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Rabu 15 Mei 2024.
Selain pengerahan alat berat untuk membantu menormalisasi dan membuka akses yang terputus, ia juga mendorong pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan. BNPB bersama aparat daerah akan mendata jumlah kerusakan baik rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Kebut Selesaikan Belasan Raperda
BACA JUGA:Lepas 391 orang JCH Bengkulu, Gubernur Rohidin Doakan Semoga jadi Haji Mabrur
BACA JUGA:Pertemuan Gubernur Rohidin Mersyah dan Meriani Isyarat Berpasangan di Pilgub 2024
Selain itu, ia juga mendorong pendataan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang rusak sehingga dapat segera ditindaklanjuti secara bertahap.
BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah mendorong percepatan perbaikan sejumlah jalan nasional yang terputus dan jembatan yang rusak.
Percepatan perbaikan dilakukan guna mengoptimalkan pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak dan yang terisolir.
Hingga kini, BNPB mencatat akses terputus dan jembatan yang rusak tersebut meliputi Jalan Akses Simpang di Kota Padang Panjang dan 19 unit jembatan terdampak.
Di samping itu bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar.
"Jadi hari ini karena transportasinya sulit dan ada enam kabupaten dan kota yang terdampak, jadi perlu pembagian waktu yang tepat (untuk distribusi bantuan)," kata dia.
"Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus. Semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi. Karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan," sambung dia.