RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO, MANNA - Makan Beantagh adalah salah satu tradisi lama yang merupakan bagian dari budaya masyarakat Bengkulu Selatan.
Tradisi ini diperkenalkan Kembali oleh Desa Batu Ampar Kedurang dalam Festival Makan Beantagh.
Budaya dan tradisi harus tetap diperkenalkan dengan cucu keturunan agar nantinya tradisi tersebut tidak hilang dengan perkembangan zaman yang saat ini sudah mulai canggih.
Sekda Bengkulu Selatan Sukarni Dunip,M.Si menyampaikan Makan Beantagh yang saat ini sudah sangat jarang dilakukan. Makan Beantagh secara harfiah adalah makan bersama di panggung atau belabar yang dilakukan pada acara-acara adat ataupun pesta pernikahan di Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Makan Beantagh adalah bentuk jamuan kepada para tamu adat dan tamu undangan. Hal inilah yang kembali kita coba perkenalkan oleh Pemerintah dan masyarakat yang ada di Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang yang menggelar Festival Makan Beantagh. Karena saat ini budaya makan beantagh sudah jarangnya dilakukan pada acara-acara resepsi pernikahan di Bengkulu Selatan, jamuan Makan Beantagh sudah tergantikan dengan hadirnya sajian Prasmanan lebih praktis,"papar Sukarni Minggu (12/05).
Pada pembukaan event ini sangat senang dan mengapresiasai apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Batu Ampar. Dikatakan beliau bahwa kegiatan ini sangat bernilai positif mengingat bahwa adat Makan Beantagh sudah sangat jarang dilakukan oleh masyarakat Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Ini Kata Kepala BPN BS, Agar Wakaf Tanah Tidak Bermasalah
BACA JUGA:Terus Dicari, Nelayan Hilang di Pulau Mego
BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Bengkulu Sudah Siap Berangkat
Oleh sebab itu memperkenalkan kembali tradisi lama menjadi hal yang sangat baik untuk menjadi ajang promosi wisata budaya. Apalagi di 142 desa yang terdiri dari 11 Kecamatan yang pasti mempunyai adat istiadat ataupun budaya serta wisata yang cukup berbeda.
“Untuk itu kami sangat apresiasi dan diharapkan Festival Makan Beantagh ini menjadi promosi wisata budaya, sekaligus memperkenalkan budaya semacam ini dapat memberikan pengetahuan baru terutama bagi kalangan milenial," ungkap Sukarni
Turut hadir pada Festival ini Ketua Tim Penggerak PKK Bengkulu Selatan Nurmalena Gusnan, Ketua Dharma Wanita Persatuan Bengkulu Selatan Sesmi Sukarni, Pejabat Dinas Pariwisata, Camat Kedurang dan para tokoh-tokoh adat Kedurang.
"Selain itu, festival ini juga diramaikan dengan stand-stand pameran kerajinan, dan sajian kuliner-kuliner khas Bengkulu Selatan.Untuk itu kita juga berharap hal ini tetap dilakukan oleh pemuka adat sehingga adat istiadat ini tidak puna,yang terkadang dengan kemodernan zaman sudah banyak generasi muda yang larut akan tradisi yang masuk dari luar,"pungkas Nurmalena.