Darurat DBD, Kecamatan Batik Nau Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak

Minggu 28 Apr 2024 - 22:43 WIB
Reporter : Berlian
Editor : Azmaliar zaros

RADAR BENGKULU, BATIK NAU - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat mengancam nyawa masyarakat. Penyakit DBD sendiri adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis.

Hal ini dikarenakan genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas akibat hujan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan berbagai pencegahan yang dapat menghambat atau menghentikan perkembangbiakan nyamuk di sekitar lingkungan kita.

Jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah. Bahkan berpotensi menyebabkan kematian. 

Kabupaten Bengkulu Utara saat ini dalam kondisi darurat DBD. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah melakukan upaya upaya seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di setiap kecamatan hinga desa-desa.

Seperti di Kecamatan Batik Nau. Tripika Kecamatan Batik Nau yang terdiri dari pihak kecamatan, Polsek, Koramil dan Puskesmas melakukan PSN secara serentak yang dipusatkan di Desa Samban Jaya, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara yang juga dilakukan di 14 desa lainnya.

BACA JUGA:Jembatan Jalan Dua Jalur SP6 Mukomuko Akhirnya Dibangun, Warga Ucapkan Terima Kasih

BACA JUGA:Istri Rektor UMB Siap Maju Pilgub

BACA JUGA:Satgas PAM PUTER Enggano Berikan Materi Wawasan Kebangsaan di SMPN 17 Enggano

Dalam kesempatan ini Camat Batik Nau, Alamsyah, SE mengatakan, pemberantasan sarang nyamuk ini digunakan sebagai upaya menekan laju penyakit DBD yang saat ini sedang marak di Kabupaten Bengkulu Utara. Termasuk di Kecamatan Batik Nau.

"Untuk menekan jumlah kasus DBD, mari bersama sama seluruh lapisan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk DBD," singkat Camat.

Sementara itu Kepala Puskesmas Batik Nau, dr. Krinadi Pinem, MM mengatakan, saat ini yang terdata di Puskesmas Batik Nau ada 34 kasus DBD. Untuk itu Kapus mengajak warga masyarakat melakukan upaya pembasmi sarang nyamuk agar nyamuk -nyamuk tidak dapat berkembangbiak.

"Saat ini ada 34 kasus. Semoga tidak ada penambahan kasus lagi. Untuk itu mari bersama -sama kita lakukan pembasmi sarang nyamuk. Kemudian kepada warga masyarakat Kecamatan Batik Nau yang terkena DBD agar segera melapor ke kami untuk dilakukan pendataan," ujar Kapus. 

Kategori :