RADAR BENGKULU - Selama enam tahun dan seterusnya, Finlandia telah menjadi negara paling bahagia di dunia.
Namun merupakan kesalahpahaman umum jika menganggap masyarakat disana dilahirkan dengan pandangan positif terhadap kehidupan, kata Frank Martela , seorang peneliti psikologi dan filsuf asal Finlandia.
“Akan lebih akurat untuk mengatakan bahwa Finlandia adalah negara dengan jumlah orang yang paling tidak bahagia di dunia,” kata Martela kepada CNBC Make It.
Dilansir pada laman CNBC Make it, Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tiga prinsip, yang umum di masyarakat Finlandia, yang membantu menumbuhkan kebahagiaan, kata Martela:
BACA JUGA:Pansel Jabatan Pimpinan Tinggi Provinsi Bengkulu Tunggu Berkas 40 Pendaftar
BACA JUGA:Diimbau Ikuti Aturan, Baliho Bakal Calon Pilkada Mulai Banyak Bertebaran
1. Rasa kebersamaan dan keterhubungan yang kuat
2. Melakukan perbuatan baik untuk orang lain
3. Menemukan tujuan yang jelas untuk diri sendiri
Inilah mengapa hal tersebut sangat "penting", dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Anda, menurut Martela.
BACA JUGA:Balik ke Perantauan, Warga Bengkulu Utara Pilih Jasa Travel
• Komunitas, amal dan tujuan yang jelas
“Memiliki orang-orang di sekitar Anda yang peduli pada Anda, dan Anda sayangi, membuat orang bahagia,” kata Martela. “Untungnya, hal ini bisa terjadi bahkan dalam kondisi material yang sangat buruk.”