"Bupati-bupati terdahulu, bapak ibu, bukan tidak ingin membangun jalan-jalan di daerah kita, tapi uang daerah tidak cukup. Makanya, saya sama Bu Wasri berjuang meminta uluran pemerintah pusat," imbuh Bupati.
Bupati Sapuan tidak mempersoalkan ada masyarakat merasa keberatan karena Bupati jarang menemui masyarakat. Tapi, itu pilihan demi kemajuan daerah.
"Terus terang, saya ini orang kampung. Seneng saya bertemu, berbincang dengan masyarakat. Apalagi kadang kami dijamu. Senang saya. Tapi saya tidak mau cuma tebar senyum, saya malu kalau saya tidak bisa membangun. Tidak apa-apa kalau ada yang tidak senang saya jarang turun kelapangan, yang penting pembangunan bisa kita percepat," papar Bupati, lagi.
Sejatinya, tambah Sapuan, Bupati dan Wakil Bupati merupakan satu kesatuan sebagai kepala daerah. Sapuan dan Wasri telah bersepakat, Wabup lebih banyak menyapa masyarakat atau turun dari desa ke desa.
Sapuan memastikan, keluhan dan harapan warga yang disampaikan kepada Wabup itu sampai juga kepada dirinya sebagai Bupati Mukomuko.
"Saya dan Bu Wabup berbagi tugas. Apa yang disampaikan ke Bu Wabup, kami diskusikan bersama. Kami cari solusi. Bupati dan Wabup itu sama, Kepala Daerah. Yang penting bagi kami, Sapuan-Wasri, mewujudkan pembangunan daerah," pungkas Sapuan. (sam/prw)