6. Membaca Al-Qur’an
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu penyebab bau mulut adalah berkurangnya aliran air liur akibat kurang mengunyah saat perut kosong.
Fakta menariknya, membaca Tartilina Al-Qur’an (menafsirkan huruf dan mengetahui wakaf) saat berpuasa ternyata bisa menggantikan mengunyah yang mengaktifkan otot-otot lidah, bibir, dan pipi.
Dengan mengaktifkan otot-otot tersebut maka akan merangsang kelenjar ludah untuk memproduksi air liur dan alirannya meningkat, sehingga terjadi pembersihan rongga mulut secara alami.
Peningkatan produksi dan aliran air liur saat membaca Al-Quran dapat mencegah berkembangnya penyakit mulut.
Kelenjar ludah bakteri sehingga akibat metabolisme bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut dapat diminimalkan.
Oleh karena itu, selain banyak manfaatnya, membaca Al-Quran juga bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut.
7. Kunjungi dokter gigi secara teratur.
Meski Anda sibuk berpuasa dan beraktivitas lainnya selama bulan Ramadhan, ingatlah untuk rutin mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan pengobatan gigi.
Pemeriksaan gigi secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah masalah gigi sebelum bertambah parah.
8. Lakukan Perawatan Bila Sudah Terjadi Kerusakan Gigi atau Ada Keluhan
Fatwa MUI Fatwa MUI Nomor 250/E/MUI-KB/V/2018 tentang Tata Cara Gigi yang Dilakukan Saat Puasa menyatakan bahwa prosedur seperti pencabutan gigi, pembersihan karang gigi, penambalan gigi, dan prosedur lain yang dilakukan saat puasa tidak membatalkan puasa selama tidak membatalkan puasa.
Jadi Anda tidak perlu khawatir untuk melanjutkan perawatan gigi selama Ramadhan.