Dengan berpuasa sekarang, kemungkinan Anda mengalami stres akan berkurang karena perut kosong selama beberapa jam.
Hal ini karena pikiran hanya terfokus pada rasa lapar dan haus, sehingga stres pun hilang.
4. Mengurangi gejala GERD
Puasa merupakan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi gejala GERD.
Selama Ramadhan, umat Islam tidak makan, minum atau merokok dari matahari terbit hingga terbenam. Menghindari merokok selama Ramadhan dapat mengurangi gejala GERD.
Studi menunjukkan bahwa puasa intermiten selama 16 jam sehari selama empat hari dapat memperbaiki gejala regurgitasi dan mulas (Acta Medica Indonesiana, 2022).
Penelitian lain menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat memperbaiki regurgitasi dan mulas (Acta Medica Indonesiana, 2022). Jurnal Gastroenterologi Amerika, 2021).
Sebanyak 45,3 persen pasien GERD merasa puas dengan status kesehatannya selama Ramadhan, sedangkan 34 persen merasa puas setelah Ramadhan tanpa perbedaan yang signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa Ramadhan mungkin berdampak positif terhadap gejala GERD, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mengkonfirmasi temuan ini. Dan memahami mekanisme mendasar yang ada.
BACA JUGA:Resep Tahu Walik isi bakso, camilan lezat khas Banyuwangi. Cocok untuk menu berbuka puasa
BACA JUGA:10 Hikmah Puasa Ramadhan yang Dapat dipetik Umat Islam, Salah satunya meningkatkan ibadah!!
5. Mengurangi pergerakan usus dan lambung
Manfaat puasa bagi lambung yang pertama adalah berkurangnya pergerakan usus dan lambung.
Dijelaskan dalam situs Siloam Hospitals, usus dan lambung bekerja lebih lambat saat berpuasa karena tidak ada makanan atau minuman yang perlu dicerna.
Ketika gerakan berkurang, gesekan juga berkurang, sehingga meningkatkan risiko cedera mukosa lambung.