RADAR BENGKULU, MANNA - Permohonan yang diajukan oleh Pemerintah Desa Kecamatan Seginim dan Air Nipis kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Bengkulu Selatan direspon cepat dengan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera 7. Bahkan bersama tim telah melakukan langsung survei kebeberapa titik diwilayah aliran sungai.
Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi,S.Pi mengatakan, survei yang dilakukan ini dalam penanganan pasca bencana banjir di Desa Muara Pulutan, Kecematan Seginim, Desa Pino Baru dan Suka Maju, Kecamatan Air Nipis serta Desa Rantau Sialang, Kecamatan Kedurang untuk mencari solusi serta meminimalisir meluapnya aliran sungai.
Survei ini dilakukan oleh Kepala BPBD serta , Kabid Rehab dan Rekon Putra Irawan, ST,Kasi Rekonstruksi, Muksin SKM, dan Tim Perencanaan BWS serta pihak desa, kades dan perangkat desa.Yang mana dari hasil survei untuk penanggulangan banjir ataupun abrasi bisa dilakukan dengan bekerjasama.
"Untuk anggarannya sudah kita lakukan penghitungan dasar,tetapi belum final.Kalau dari permintaan desa pihaknya meminta kalau bisa dibuatkan pelapis tebing, bronjong,dan pengalihan arus sungai. Kalau memang mau penanganan darurat yang paling pas pemasangan bronjong. Kalau dari balai sendiri dana yang tersedia hanya untuk penangan akan dipasang bronjong atau GEOBAG,"papar Hen via telepon Sabtu, 9 Maret 2024.
BACA JUGA:Faktor Naiknya Harga Beras
BACA JUGA:Gusnan Mulyadi Siap Ikuti Pilkada 2024, Bahkan Siap Maju Tingkat Provinsi
Berdasarkan hasil survei, kemungkinan besar akan langsung di ACC oleh pihak Balai dan akan dilakukan,tinggal menunggu lagi dari kesepakatan desa. Karena, pihak Balai hanya menyiapkan bronjongnya saja.
Untuk pengisian akan diserahkan oleh pihak Pemeintah Desa. Karena, bronjongnya itu langsung buatan pabrik itulah yang akan diberikan kepada Pemerintah Desa sekitar 100 buah sesuai kebutuhan desa.
Akibat derasnya debit aliran sungai tersebut,memang sudah sangat membahayakan. Bahkan dari beberapa lokasi yang disurvei, kalau di Muara Pulutan aliran sungai sudah mengancam area persawahan masyarakat kalau banjir.
Kalau di Pino Baru sudah mengancam pemukiman,dan ada satu lagi di Pino Baru mengancam persawahan dan jembatan. Sedangkan di Suka Maju juga mengancam pemukiman. Untuk di Rantau Sialang juga mengancam persawahan dan jalan central produksi.
BACA JUGA:Musrenbang Kabupaten Bengkulu Selatan Langsung Menyusun RKPD 2025
"Bebepa titik itulah yang akan kita amankan. Untuk itu kami akan terus mengawal agar apa yang diinginkan masyarakat bisa terwujud. Kita akan terus melakukan koordinasi. Karena yang mempunyai kewenangan tersebut adalah Balai. Semoga ini nantinya tidak akan lagi membuat masyarakat cemas ketika turunnya hujan deras,"pungkas Hen.(afa)