RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) memastikan akan melakukan upaya pemulihan terhadap Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 3 Kota Bengkulu setelah mengalami peristiwa kebakaran.
Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Provinsi Bengkulu, Saidirman, SE, M.Si, menyampaikan kepastian ini pada Jumat, 01 Maret 2024.
Menurut Saidirman, terkait tindak lanjut dari musibah kebakaran yang menimpa SMKN 3 Kota Bengkulu beberapa waktu lalu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait.
Sehingga ditargetkan pengejaran untuk pemulihan SMKN tersebut dimulai bulan Maret ini.
BACA JUGA:Naik Pelan-pelan, Update Harga Sawit Pasca Pemilu di 10 Pabrik CPO di Mukomuko
BACA JUGA:Diduga Ubah Nilai Siswa, Kepsek hingga Tiga Guru Dilaporkan ke Polda, Ini Penjelasan Kepala SMAN 5
"Koordinasi itu berkaitan dengan upaya pemulihan atau rehabilitasi terhadap sejumlah ruangan SMKN 3 Kota Bengkulu, yang mengalami kerusakan parah akibat peristiwa kebakaran tersebut. Untuk pengerjaan nya saya tergetkan bulan ini di mulai," ungkap Saidirman.
Dia menjelaskan bahwa koordinasi tersebut dilakukan antara lain dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI).
"Hanya saja dari koordinasi itu, menunjukkan bahwa Kemendikbudristek RI tidak memiliki sumber dana atau anggaran untuk upaya pemulihan terhadap SMKN 3 Kota Bengkulu yang dimaksud," kata Saidirman.
Dilanjutkan, selain koordinasi dengan Kemendikbudristek RI, pihaknya juga telah melakukan koordinasi di tingkat Pemprov Bengkulu.
"Dalam momen ini, kita juga sampaikan terkait hasil koordinasi dengan Kemendikbudristek RI. Meskipun demikian, kita pastikan tetap bakal melakukan upaya pemulihan sesuai dengan rencana yang telah ada," papar Saidirman.
Dia menambahkan, salah satu langkah yang diambil adalah dengan merealisasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sekitar Rp 5,5 miliar untuk pembangunan di SMKN 3 Kota Bengkulu.
"Hanya saja realisasi DAK Fisik tersebut, tetap disesuaikan dengan rencana awal yakni pembangunan laboratorium dan ruang kelas. Tidak bisa kita pungkiri, alokasi DAK Fisik itu belum mencukupi untuk membangun fasilitas yakni sekitar 30 ruang yang terdampak akibat peristiwa kebakaran," tambahnya.