Trafik data jaringan seluler meningkat sebesar 19 persen dari kuartal pertama 2024 hingga periode yang sama di 2025. Meskipun laju pertumbuhannya menurun,trafik data bersih yang ditambahkan akan terus meningkat secara tahunan. EMR Juni 2025 memperkirakan bahwa trafik data seluler akan lebih dari dua kali lipat hingga akhir 2030.
Jaringan 5G menangani 35 persen dari trafik seluler global pada akhir 2024. Diperkirakan angka ini akan melampaui 80 persen pada akhir 2030.
Erik Ekudden, Ericsson Senior Vice President and Chief Technology Officer mengatakan, “Kita berada di titik krusial, di mana 5G dan ekosistemnya akan memicu gelombang inovasi baru. Kemajuan terbaru pada jaringan 5G Standalone (SA), ditambah perkembangan pada perangkat 5G, menciptakan ekosistem yang siap membuka peluang transformatif bagi kreativitas yang terkoneksi.”
Ia menambahkan, “Penyedia layanan telah menyadari potensi 5G ini dan mulai memonetisasinya melalui penawaran layanan inovatif yang melampaui sekadar menjual paket data. Untuk sepenuhnya mewujudkan potensi 5G, sangat penting untuk terus memperluas penerapan 5G SA dan membangun lebih banyak situs mid-band. Kapabilitas 5G SA berperan sebagai katalis dalam mendorong pertumbuhan bisnis baru.”
Gambaran Kawasan Asia Tenggara
Jumlah langganan 5G di Asia Tenggara dan Oseania diperkirakan akan mencapai 630 juta pada tahun 2030, atau sekitar 49% dari total langganan seluler di kawasan tersebut pada saat itu. Trafik data per smartphone diperkirakan akan meningkat dari 19 GB/bulan pada 2024 menjadi 38 GB/bulan pada 2030.
Daniel Ode, Acting Head of Ericsson Indonesia, mengatakan, “Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki potensi yang kuat dalam memanfaatkan 5G untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih bernilai bagi konsumen maupun industri. Kami melihat momentum yang positif di pasar seperti Singapura dan Australia, di mana adopsi 5G sudah berjalan dengan baik. Kami yakin Indonesia dapat meraih manfaat serupa begitu spektrum yang memadai tersedia. Ericsson senantiasa berkomitmen mendukung agenda transformasi digital Indonesia secara menyeluruh melalui teknologi mutakhir dan keahlian global kami di bidang 5G.”
Melalui ulasan, wawasan, dan studi kasus pelanggan/mitra, EMR Juni 2025 menyoroti kemampuan 5G Standalone (5G SA) dan 5G Advanced dalam menciptakan peluang monetisasi bagi CSP secara global berdasarkan berdasarkan pengiriman nilai daripada volume data.