
Warisan budaya Betawi selain gabus meliputi upacara atau ritual babarit, nasi uduk, sayur besan, kerak telor, roti buaya, bir pletok, dan seni tradisional blinggo.
Oleh karena itu, bagi masyarakat Betawi, gabus bukan hanya sekadar hidangan kuliner yang bisa dinikmati setiap hari.
Hidangan ini telah menjadi salah satu elemen yang tak terpisahkan dari tradisi nyorong masyarakat Betawi.
Nyorong merupakan tradisi pengiriman makanan oleh anak kepada orang tua atau menantu sebelum Ramadan atau Lebaran sebagai penguat hubungan silaturahmi.
Gabus pucung adalah cerminan dari inovasi dan penyesuaian masyarakat Betawi dalam menggunakan bahan makanan yang ada di sekelilingnya untuk dijadikan hidangan yang enak dan unik.
Kuah yang lezat itu terbuat dari bumbu kemiri, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, serta daun salam.
Sebagai penghias dengan warna berbeda, biasanya terdiri dari cabai rawit utuh, potongan kecil daun bawang, dan serai.
Makanan khas Betawi yang satu ini sangat lezat jika dinikmati dengan nasi putih yang masih hangat.