
Perempuan dari Desa Roomo ini menceritakan bahwa neneknya dahulu menjual bubur Roomo dengan berkeliling di sekitar desanya.
Kemudian kemampuan membuat bubur dan menjual bubur dilanjutkan oleh ibunya. Hingga kini, Nurjanah merupakan generasi ketiga yang meneruskan usaha keluarganya.
“Pada akhir tahun 1990an, diadakan Festival Kuliner Nusantara, kami mewakili Gresik dan berhasil menjadi juara.”
“Sejak saat itu, bubur Roomo perlahan-lahan mulai dikenal dan saya memutuskan untuk tinggal di emperan di seberang pasar Kalitutup, Jalan K.H Hasyim Asy’ari, Gresik,” jelasnya.
Wahyu, seorang pelanggan bubur roomo yang kerap mengunjungi kuliner ini. Sangat menikmati cita rasa khas dari Bubur Roomo ini.
“Sering banget datang ke sini, bisa sampai 4 kali dalam seminggu, rasanya memang berbeda kalau di sini, unik gitu,” ujarnya.
Makanan ini sangat pantas untuk dicicipi karena harganya yang bersahabat di dompet. Bubur Roomo ini dijual hanya 10 ribu rupiah. Kuliner ini buka mulai pukul 6 pagi sampai habis.