Karo Pemkesra Pemprov Bengkulu Jadi Pendamping Haji Daerah

Selasa 14 Jan 2025 - 21:30 WIB
Reporter : windi
Editor : Azmaliar

RADAR BENGKULU – Tradisi Karo Pemkesra Provinsi Bengkulu menjadi pendamping haji daerah tampaknya terus berlanjut. Setelah dua tahun lalu posisi ini diemban oleh Syarifudin, mantan Karo Pemkesra, kini Ferry Ernez, yang menjabat sebagai Karo Pemkesra saat ini, kembali mencatatkan namanya dalam daftar peserta seleksi pendamping haji tahun 2025.

Ferry Ernez hampir dipastikan lolos seleksi, mengingat posisinya sebagai pejabat strategis di pemerintahan Provinsi Bengkulu.

"Memang sudah menjadi tradisi, setiap tahun Karo Pemkesra mewakili pemerintah provinsi untuk mendampingi jamaah haji," ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (14/1).

Ia mengungkapkan, regulasi mengizinkan ASN dan pejabat menjadi pendamping haji selama tidak menjabat sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pimpinan DPRD, atau anggota DPRD.

"Itu sudah aturan baku, sehingga posisi saya saat ini tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut," tegas Ferry.

BACA JUGA:Kompak, RS Mengaku Kekurangan SDM dan Alkes Terkait Layanan Buruk

BACA JUGA:Target Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dimulai Maret

Seleksi pendamping haji di Provinsi Bengkulu dilakukan oleh panitia gabungan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan perwakilan pemerintah provinsi melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Menariknya, Ferry sendiri tidak bisa terlibat dalam kepanitiaan seleksi karena statusnya sebagai peserta.

"Panitia seleksi terdiri dari MUI, Kemenag, dan Kabag Kesra dari pemerintah provinsi. Saya tidak boleh jadi panitia karena ikut sebagai peserta," jelas Ferry.

Fenomena Karo Pemkesra menjadi pendamping haji daerah seolah sudah menjadi semacam tradisi yang sulit dipisahkan dari pelaksanaan ibadah haji di Bengkulu. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Sebagian menilai bahwa tradisi ini menguntungkan karena pejabat daerah dianggap memahami kondisi jamaah dan mampu menjadi penghubung efektif antara jamaah dengan pemerintah.

Namun, ada juga pandangan yang mempertanyakan apakah kebiasaan ini perlu terus dilanjutkan ataukah sudah saatnya memberikan peluang yang lebih luas kepada peserta lain.

Kategori :