Di Padukuhan ini berkumpul sejumlah pembuat Adrem, salah satunya adalah Adrem Mbak Dewi.
“Adrem merupakan kuliner tradisional yang sudah ada sejak zaman nenek moyang hingga sekarang alhamdulillah masih melegenda, yang dapat dinikmati oleh anak-anak, remaja, orang tua, intinya semua lapisan masyarakat bisa menikmati,” kata pembuat Adrem, Adha Dewi Prihantini seperti dikutip dari sumber RRI.
Dewi menyatakan bahwa usaha kuliner tradisional adrem yang dijalankannya ini dimulai dari pelatihan UMKM yang diselenggarakan oleh pemerintah desa beberapa tahun lalu.
Dengan pengalaman dari pelatihan itu, ia mulai serius dalam pembuatan adrem ini sejak 2015 yang terus berkembang hingga kini mencapai tahun ke-9.
"Pada awalnya, terdapat 20 orang yang memproduksi adrem, namun hingga sekarang yang bertahan hanya tinggal 4 orang."
Dalam pembuatannya, proses yang telah berjalan ini Alhamdulillah tanpa kendala. Saat pandemi yang lalu, pemasarannya sempat terhenti. "Namun produksinya dapat dilakukan dan kini bisa bertahan kembali," kata Dewi.
Dewi menyebutkan bahwa kuliner adrem ini bisa disajikan sebagai camilan, hidangan untuk acara, dan juga sebagai oleh-oleh.
Rasa kue ini serupa dengan kue cucur, namun berbeda dalam bentuk dan salah satu bahan yang digunakannya.