"Di zaman '60-an, kita ekonominya tidak seperti sekarang. Ini ada value di situ, bahwa perjuangan untuk kebudayaan, untuk musik dalam hal ini, bukan perjuangan yang gampang. Kalau sekarang kan dengan digital, orang bisa masuk ke banyak platform digital," tuturnya.
Zaman dulu, masyarakat hanya bisa mengakses musik melalui radio atau piringan hitam yang terbatas. "Sekarang mereka masih hadir di tengah-tengah kita, tentu harus dihargai, apresiasi, dan saya kira perlu juga untuk mereka bisa memberikan nilai-nilai perjuangan dan pengalaman dari masa lalu kepada generasi yang baru."
"Lagu-lagu mereka juga menjadi legenda yang ikut mengiringi kehidupan-kehidupan di masa-masa tahun 1960-an, di tahun 1970-an, di tahun 1980-an," ungkap Fadli.(*)