Dengan harga Rp 20. 000 per porsi yang sudah dilengkapi dengan nasi, warung ini mampu meraih omzet lebih dari Rp 1 juta setiap harinya.
Proses pengolahan bekicot menjadi hidangan yang lezat memerlukan waktu dan ketelatenan yang cukup.
Langkah pertama melibatkan penghilangan cangkang bekicot, diikuti dengan merebus dagingnya selama sekitar empat jam untuk menyingkirkan lendir.
Setelah itu, pada tahap kedua, daging bekicot dibersihkan kembali untuk memastikan semua kotoran hilang sebelum diolah menjadi berbagai hidangan yang menggugah selera.
"Soal ini memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan agar hasilnya bisa menjadi seperti yang diharapkan," ujarnya.
Krengsengan bekicot pun kini telah menjadi menu favorit di Warung Hosana.
Dengan bumbu khas yang meresap sempurna ke dalam daging, cita rasa gurih dan sedikit pedas ini berhasil memikat hati banyak pelanggan.
Tidak kalah menarik, sate bekicot yang dibakar hingga matang dan disajikan dengan saus kacang juga menjadi pilihan yang menggugah selera.