“Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan masyarakat dapat mengakses energi dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Ini adalah bagian dari upaya mendukung pembangunan sektor energi yang berkelanjutan,” tegasnya.
Selain itu, Rozani menilai bahwa dukungan terhadap masyarakat terpencil seperti di Pulau Enggano juga menjadi indikator keberhasilan program pemerataan energi. Dengan terpenuhinya kebutuhan energi, masyarakat di wilayah terpencil dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif dan sejahtera.
Menanti Keputusan Pemerintah Pusat
Kini, keputusan akhir terkait alokasi kuota energi untuk tahun 2025 berada di tangan Kementerian ESDM. Masyarakat Bengkulu, terutama yang tinggal di Pulau Enggano, menantikan kepastian tersebut dengan harapan besar.
“Semoga usulan ini dapat disetujui. Karena, minyak tanah adalah kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat Enggano. Kami percaya, dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, kebutuhan energi ini akan terpenuhi,” ujar Rozani optimistis.
BACA JUGA:Korem 041 Gamas Ajak Generasi Muda Tangkal Radikalisme dan Separatisme
BACA JUGA:Perekonomian Provinsi Bengkulu Lebih Baik
Melalui langkah-langkah strategis ini, Dinas ESDM Provinsi Bengkulu menunjukkan komitmen kuat untuk menjawab tantangan pemerataan energi. Walaupun tantangan distribusi dan aksesibilitas masih besar, upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat di daerah terpencil.
Pulau Enggano kini menjadi salah satu prioritas utama dalam program energi di Bengkulu. Dengan alokasi kuota yang memadai, pemerintah optimis dapat mewujudkan pemerataan akses energi yang lebih baik, mendukung kehidupan masyarakat, dan mendorong pembangunan wilayah perbatasan.