RADAR BENGKULU – Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu, Dr. Haryadi, S.Pd., M.M., M.Si., mengapresiasi langkah pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para guru di Indonesia.
Wacana tersebut disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato peringatan Hari Guru Nasional 2024.
"Kami sangat mengapresiasi wacana presiden untuk meningkatkan penghasilan guru. Ini adalah langkah maju bagi pendidikan di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu," ujar Haryadi, Minggu (1/12).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan anggaran signifikan untuk kesejahteraan guru, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN.
Pada tahun 2025, anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan meningkat menjadi Rp 81,6 triliun, naik sebesar Rp 16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Korem 041 Gamas Ajak Generasi Muda Tangkal Radikalisme dan Separatisme
BACA JUGA:Hari Guru Nasional, Ini Pesan Penting dari Plh Sekda Provinsi Bengkulu untuk Pendidik
Presiden menyampaikan bahwa guru ASN akan mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok sesuai golongan dan kepangkatannya. Selain itu, mereka juga berhak menerima tunjangan sertifikasi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Sementara itu, bagi guru non-ASN atau honorer yang telah lulus sertifikasi, pemerintah akan memberikan tunjangan profesi sebesar Rp 2 juta per bulan. Tunjangan ini diberikan di luar gaji pokok yang berasal dari sekolah tempat mereka mengajar, yang disesuaikan dengan kebijakan dan kemampuan masing-masing sekolah.
Haryadi yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, menegaskan bahwa pendanaan untuk kenaikan penghasilan guru ini sepenuhnya bersumber dari APBN.
"Kalau melihat regulasi yang akan berjalan, anggarannya pasti dari APBN, tidak lagi melalui APBD," jelasnya.
Haryadi menilai, kenaikan kesejahteraan ini tidak hanya sekadar membawa dampak ekonomi, tetapi juga menjadi momentum bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam metode mengajar agar generasi muda dapat menerima pendidikan yang lebih baik dan relevan.
BACA JUGA:Jelang Natal, HK Peduli Renovasi Gereja di Yogyakarta Hingga Salurkan Bantuan Sosial
BACA JUGA:Pertemuan Tahunan Bank Indonesia: Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional