"Guru harus mampu memberikan metode pembelajaran yang lebih efektif. Ini penting agar generasi penerus mendapatkan ilmu pengetahuan berkualitas, mempersiapkan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang," tegas Haryadi.
Ia juga mengajak para guru untuk merenungkan kembali makna hymne guru, sebagai pengingat akan tanggung jawab moral dan integritas profesi yang harus dijaga.
"Jangan sampai profesi mulia ini tercoreng oleh tindakan yang tidak mencerminkan nilai-nilai luhur seorang pendidik. Kita harus menjaga martabat profesi ini dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Menurut Haryadi, tanggung jawab guru tidak hanya terbatas pada proses pembelajaran di dalam kelas. Guru juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa, termasuk memantau perilaku mereka di dunia digital.
"Kita meminta para guru untuk memastikan aktivitas daring siswa tetap mencerminkan budaya positif. Nilai-nilai budaya Bengkulu, yang menjadi identitas kita, harus terus dijaga dan dilestarikan."
BACA JUGA:Rapat Pleno Tingkat PPK Tuntas, Berikut Daftar Suara ASA di Kecamatan Hulu Palik
BACA JUGA:APBD Mukomuko 2025 Disahkan, Bupati Sapuan Pastikan Seragam Sekolah dan BPJS Gratis Tetap Ada
Haryadi menyebut langkah pemerintah ini sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi emas Indonesia. Dengan kesejahteraan guru yang lebih baik, diharapkan tenaga pendidik dapat lebih fokus dalam tugasnya untuk membimbing siswa menjadi individu yang kompeten dan berkarakter.
"Ini bukan sekadar tentang angka atau tunjangan, tetapi tentang menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendorong kemajuan bangsa," pungkasnya.