Mengenal Borondong, Makanan Tradisional Asal Desa Laksana Bandung yang Manis dan Legit Makin Sulit Dijumpai

Kamis 28 Nov 2024 - 10:50 WIB
Reporter : Eka purnama
Editor : Syariah m

“Awalnya di Desa Laksana terdapat sekitar 30 pembuat Berondong rumahan. Desa ini awalnya memiliki 10 perajin dan hanya 6-7 orang yang ikut produksi,” ujarnya.

 

Meski produksi rumahan Berondong, namun diakuinya tidak ada masalah dengan kuantitas kualitas Berondong yang sedikit. Pasalnya, Ai menganggap rezekinya sudah diatur seperti itu.

 

“penjual Berondong itu yang memiliki tempat pembuatannya mempunyai pelanggan sendiri,” ujarnya.

 

Borondong yang dihasilkannya kerap dijual di pasar tradisional di kawasan Soreang, Banjaran, Solokanjeruk, dan Majalaya.

 

"Di tempat saya tinggal, produksi massal tidak terjadi setiap hari, tiga sampai empat hari dalam seminggu. Apalagi di bulan Safar sepi sekali, kadang tiga hari," ujarnya.

 

Ai mengatakan, beberapa mantan karyawan di fasilitas manufakturnya kini membuka usaha makanan Berondong secara mandiri.

 

“Dulu mereka bekerja di rumah ibu saya, sekarang ada yang membuka usaha sendiri,” kata Ai.

 

Meski kekurangan sumber daya manusia (SDM) kuliner tradisional, Borondong punya masa gemilang dengan meraih rekor MURI.

 

Kategori :