RADAR BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, bersama Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Forkopimda, ASN, pihak Akademisi, serta pemerhati lingkungan, menggelar aksi menanam ratusan pohon buah dan kayu di kawasan Taman Hutan Raya Rojo Lelo pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Penanaman pohon serentak yang merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, bertujuan sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.
Gubernur Mersyah menyatakan harapannya untuk meningkatkan tutupan lahan yang saat ini baru mencapai 33% dalam kondisi baik.
BACA JUGA:Pemerintah Isyaratkan Agar Ambil Langkah Investigatif Terhadap Persoalan Bio Solar
BACA JUGA:2 Januari 2024, Semua ASN Pemkot Bengkulu Wajib Masuk
"Data luasan hutan Bengkulu mencapai 42%, namun faktanya hanya 33% yang dalam kondisi baik. Melalui program rehabilitasi lahan dan penanaman ini, kita berharap hutan Bengkulu dapat pulih kembali, Ini mengingat kontribusinya mencapai 10% terhadap penyerapan emisi gas rumah kaca secara nasional."
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, melalui perwakilannya, Hudoyo, menjelaskan pentingnya tutupan lahan yang baik dalam mitigasi perubahan iklim dan keberlanjutan alam.
BACA JUGA:22 Januari 2024, 584 Orang Akan Dilantik Menjadi PTPS
BACA JUGA:Ombudsman RI Apresiasi Sistem Pelayanan Publik Polres Mukomuko
Dia menyampaikan keprihatinannya terkait dampak perubahan iklim yang mulai terasa. Termasuk keterlambatan musim tanam, gagal panen, hingga penurunan produktivitas tanaman.
"Saat ini, berbagai dampak perubahan iklim terjadi. Seperti peningkatan permukaan air laut dan hilangnya daratan yang mengancam wilayah kepulauan. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkomitmen untuk menurunkan emisi melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030," tegasnya.
Dalam momentum tersebut, dilakukan juga penyerahan Surat Keputusan (SK) Menteri LHK kepada 34 Green Ambassador Provinsi Bengkulu oleh Gubernur Mersyah.
Sebanyak 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah ditetapkan sebagai Green Ambassador, diharapkan menjadi agen perubahan untuk melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan dengan cara yang masif, inklusif, dan inovatif.
Semua pihak berharap upaya ini dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif, dan berdedikasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, sehingga bumi dapat kembali pulih dan nyaman bagi semua makhluk hidup.