4. Membimbing petani dalam praktik kaliberasi alat semprot dan cairan.
Target dari solusi ini adalah petani mitra bisa menggunakan alat semprot lebih baik dan cairan semprot yang digunakan tepat dosis, tepat sasaran dan, tepat waktu.
5. Membimbing petani dalam aplikasi herbisida yang baik dan benar.
Target dari solusi ini adalah petani mitra dapat mengendalikan gulma dengan tepat dosis, tepat sasaran, dan tepat waktu.
1. Sosialisasi
Sosialisasi tentang herbisida formulasi dan cara membuatnya, pengenalan jenis gulma dan cara analisis vegetasi, kaliberasi alat, prinsip pengendalian gulma dan sosialisasi budidaya tanaman olah tanah minimal sistem biopori dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2024 dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD).
Peserta terdiri dari seluruh anggota kelompok tani, mahasiswa yang terlibat dalam PKM ini, nara sumber dan beberapa masyarakat. Jumlah peserta 30 orang.
2. Pelatihan/Bimbingan Teknis
a. Pembuatan herbisida formulasi
Pelatihan pembuatan herbisida dilakukan mulai tanggal 22 Juli 2024. Pada tanggal ini petani dibimbing cara membuat fermentasi air kelapa. Jumlah air kelapa yang sudah disiapkan sebanyak 140 L, ragi 280 g, gula 560 g.
Air kelapa difermentasi dengan mencampur air kelapa, ragi dan gula, lalu ditutup selama 5 hari, kemudian dibuka selama 2 hari.
Pada tanggal 28 Juli 2024 dilaksanakan pembuatan herbisida. Bahan yang disiapkan adalah air kelapa fermentasi sebanyak 140 L, garam 560 g, herbisida berbahan baku glifosat (RoundUp) 4 L.
Ketiga jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk secara merata. Setelah pencampuran diperoleh herbisida sebanyak 144 L. Herbisida ini lalu dimasukkan ke dalam derigen kapasitas 40 L.
b. Praktik aplikasi herbisida
Praktik aplikasi herbisida diawali dengan pengenalan gulma di lapangan. Lalu, analisis vegetasi, kaliberasi alat semprot dan terakhir penyemprotan gulma di lahan budidaya.
Tabel 1. Hasil Analisis Vegetasi sebelum Aplikasi Herbisida Formulasi