radarbengkulu.bacakoran.co - Lamang, makanan tradisional khas suku Dayak, merupakan salah satu warisan budaya Kalimantan Tengah yang terus dipertahankan.
Hidangan ketan yang dimasak dengan potongan bambu ini tidak hanya menjadi simbol kearifan lokal tetapi juga menjadi hidangan khas yang sering dijumpai dalam acara adat dan hari raya keagamaan.
BACA JUGA:Lezatnya Timbu, Makanan Tradisional Khas Dompu NTB dan Diakui Sebagai Warisan Budaya
Lamang dibuat dengan cara yang unik dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Cuci ketan lalu campur dengan santan segar, lalu masukkan ke dalam setiap helai bambu muda yang dialasi daun pisang.
Proses memasaknya dilakukan di atas bara api panas hingga matang, sehingga menimbulkan aroma khas daun bambu dan daun pisang yang dipadukan dengan ketan.
Mengutip dari sumber RRI, salah satu penggiat budaya, Widiastuti mengatakan, lamang bukan hanya sekadar sajian, namun juga memiliki makna budaya yang mendalam.
Hidangan ini sering dihidangkan pada saat upacara adat Dayak seperti Tiwah (upacara penghormatan kepada leluhur) atau saat penyambutan tamu terhormat.
Ia menambahkan, meski popularitasnya mulai meningkat, namun masih terdapat tantangan dalam melestarikan lamang.