Penemuan Kasus TBC di Bengkulu Rendah
Penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Provinsi Bengkulu dari Januari hingga Mei 2024 hanya mencapai 811 kasus atau 11 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebanyak 7.772 kasus-Ist-
RADARBENGKULU.bacakoran.co - Penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Provinsi Bengkulu dari Januari hingga Mei 2024 hanya mencapai 811 kasus atau 11 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebanyak 7.772 kasus.
Angka ini menandakan adanya tantangan besar dalam upaya penanggulangan TBC di wilayah ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama dalam penemuan kasus TBC adalah rendahnya tingkat investigasi kasus.
"Banyak keluarga yang tinggal bersama penderita TBC tidak diperiksa secara menyeluruh. Padahal mereka sangat berisiko tertular. Ini menjadi hambatan utama dalam mencapai target penemuan kasus," ujar Ruslian.
BACA JUGA:Empat Orang Pingsan, Ribuan Masyarakat Antusias Ikut Pembagian Ikan Bandeng
BACA JUGA:Bakal Calon Walikota Bengkulu Benny Suharto Paparkan Visi Misi 2 Jam untuk Kota Bengkulu di Gerindra
Pada tahun 2023, total penemuan kasus TBC hanya mencapai 48 persen dari target yang ditetapkan oleh pusat. Yaitu 81 persen. Capaian ini menunjukkan bahwa upaya penemuan kasus masih jauh dari harapan.
"Kita perlu memperbaiki sistem dan meningkatkan efisiensi dalam proses penemuan kasus agar dapat mencapai target yang ditetapkan," kata Ruslian.
Menurut Ruslian, beberapa tantangan lain yang dihadapi dalam upaya penanggulangan TBC meliputi kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini, stigma sosial terhadap penderita TBC, dan keterbatasan sumber daya di layanan kesehatan.
"Kesadaran masyarakat masih rendah. Banyak yang enggan melakukan pemeriksaan karena takut atau malu. Selain itu, fasilitas kesehatan kita juga masih terbatas dalam hal sumber daya manusia dan alat deteksi," jelas Ruslian.