Presiden Iran Meninggal Dalam Kecelakaan Helikopter, Mohammad Mokhber Ambil Alih Kekuasaan

Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber kini diangkat menjadi presiden sementara menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal dalam insiden kecelakaan helikopter.-Ist-

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber kini diangkat menjadi presiden sementara menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal dalam insiden kecelakaan helikopter.

Sebelumnya dikabarkan Presiden Iran yakni Ebrahim Raisi meninggal dunia usai helikopter yang ditumbanginya jatuh di pegunungan Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu, 19 Mei 2024.

Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, tak hanya Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Abdollahian dan seluruh penumpang lainnya juga tewas dalam peristiwa tersebut.

Berdasarkan Pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, jika Presiden meninggal dunia saat menjabat, maka dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih tugasnya.

Sebagai presiden sementara, Mokhber akan mengambil alih tugas Raisi menjadi Presiden Iran sementara. Bersama dengan ketua parlemen dan kepala kehakiman, maka akan diselenggarakan pemilihan presiden dalam waktu 50 hari setelah kematian presiden.

BACA JUGA:Tuan Rumah MTQ XXXVI Tingkat Provinsi Bengkulu, Pemkab Bengkulu Utara Launching Logo dan Maskot

BACA JUGA:Kakanwil Kemenag Minta Jamaah Calon Haji Bengkulu Mematuhi Peraturan yang Berlaku

Siapakah Mohammad Mokhber yang menggantikan Ebrahim Raisi sebagai Presiden Iran sementara itu?

Mohammad Mokhber merupakan politikus yang menjadi Wakil Presiden pertama pada 2021 ketika Raisi terpilih menjadi Presiden Iran.

Ia lahir di Dezfu pada 1 September 1955. Ia juga dikenal ekat dengan Pemimpin Agung Iran, Ali Khamenei, pemegang keputusan terakhir dalam segala urusa negara.

Sebelum menjadi wakil presiden, Mokhber sempat menjabat sebagai kepala Setad Iran selama 14 tahun dan bekerja untuk mengelola dana investasi terkait dengan pemimpin tertinggi Iran.

Untuk diketahui, Setad merupakan organisasi yang diikuti para kolongmerat yang fokus pada kegiatan amal dan berada di bawa kendali langsung pemimpin tertinggi Iran.

Pada tahun 2010, Uni Eropa memasukan Mokhber dalam daftar individu dan entitas yang diberi sanksi atas dugaan keterlibatan kagiatan radal nuklir (balistik). Namun setelah dua tahun kemudian, Mokhber dikeluarkan dari daftar tersebut.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan