OJK Provinsi Bengkulu: Kinerja Industri Keuangan Provinsi Bengkulu Triwulan I Tahun 2024 Stabil dan Positif
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan perkembangan Kinerja Industri Jasa Keuangan Triwulan I 2024 di Provinsi Bengkulu-naura qristina-
RADAR BENGKULU - Dalam rangka publikasi informasi terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan perkembangan Kinerja Industri Jasa Keuangan Triwulan I 2024 di Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan di Aula Kantor Otoritas Jasa keuangan (OJK) pada Kamis, 4 April 2024.
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu menilai bahwa kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bengkulu sampai dengan Februari 2024 dalam kondisi stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga mendukung pertumbuhan perekonomian di daerah.
Perkembangan Pasar Modal
Jumlah investor pasar modal wilayah Provinsi Bengkulu masih menunjukkan pertumbuhan yang mencapai double digit secara yoy. Pada Januari 2024, jumlah investor saham di Provinsi Bengkulu sebanyak 27.119 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,74 persen yoy.
Jumlah investor Reksa Dana dan SBN masing-masing tumbuh sebesar 18,52 persen yoy dan 21,04 persen yoy. Nilai kepemilikan saham di Provinsi Bengkulu posisi Januari 2024 mencapai Rp287,94 miliar, tumbuh 29,51 persen yoy dan untuk nilai transaksi saham pada Januari 2024 mencapai sebesar Rp 231,47 miliar naik dari tahun sebelumnya sebesar 29,82 persen yoy.
BACA JUGA:Menyempurnakan Ibadah Puasa Ramadan dengan Zakat Fitrah
BACA JUGA: Kelas Pintar Memperluas Jejaknya di Bengkulu dengan Try Out Akbar untuk SNBT 2024
Sampai Maret 2024 ini, OJK Provinsi Bengkulu telah melakukan pemeriksaan on site terhadap 1 Kantor Cabang Perusahaan Efek dan 1 Kantor Cabang Bank Umum yang menjadi Agen Pemasaran Efek Reksa Dana (APERD) yang berada di Provinsi Bengkulu.
Perkembangan Sektor Perbankan
Pada posisi Februari 2024, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan yoy. Penyaluran kredit Bank Umum mencapai Rp27,95 triliun atau tumbuh 7,13 persen yoy, sedangkan pertumbuhan kredit BPR dan BPRS mencapai 0,13 persen yoy.