Sidak SPBU, Dishub Minta Solusi Dalam Dua Hari Kedepan, Pertamina: Kami Coba Rubah Pola Penyaluran ke SPBU

Sidak di SPBU Betungan -windi-

Pertamina: Kami Coba Rubah Pola Penyaluran ke SPBU 

RADAR BENGKULU - Panjangnya antrean kendaraan pengangkutan barang, hasil tambang dan perkebunan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu.

khususnya untuk mengantre solar, mendorong Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengambil tindakan serius. Sidak ke tingkat SPBU dilakukan pada hari ini, terutama di SPBU Betungan pada Selasa (21/11), sebagai respons terhadap kemacetan yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

 

Sidak tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si, bersama dengan Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi, S.Pd, M.TPd, dan Kepala Bidang Energi dan Kelistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Bengkulu, Harizan Suhardi. Mereka juga didampingi oleh Sales Area Manager Retail PT. Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar.

 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si, menyatakan kekhawatiran terhadap kemacetan akibat antrean BBM, terutama jenis solar, yang terus berulang dalam dua minggu terakhir. "Kita ingin mencari solusi yang nyata agar antrean yang menyebabkan kemacetan ini dapat terurai," kata dia saat sidak di SPBU Betungan.

 

BACA JUGA:Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (18) - Fatmawati Ikut Menjaga Pameran Kerajinan Sekolah

BACA JUGA:KPU Kaur Sosialisasi Lokasi Pemasangan APK dan Perkenalkan Aplikasi SIKADEKA

BACA JUGA:Gusnan: Predikat KLA Ini Merupakan Cerminan Komitmen Bersama

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Mersyah: Penghimpunan, Penyaluran Zakat Harus Dioptimalkan

Meskipun kebutuhan BBM jenis solar di Bengkulu dikatakan tidak mengalami perubahan setiap hari, kemacetan tetap terjadi di hampir semua SPBU penyalur BBM Solar Bersubsidi. Bambang berharap bahwa dalam dua hari ke depan, kemacetan di SPBU dapat teratasi. Ia juga menyoroti penggunaan sistem barcode melalui My Pertamina sebagai upaya pengawasan yang lebih baik untuk mencegah pembelian berulang oleh kendaraan yang sama pada hari yang sama.

 

Bambang juga mencurigai bahwa panjangnya antrean di SPBU mungkin disebabkan oleh tindakan spekulan atau pengunjal BBM.

 

"Kita perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat untuk mengatasi permasalahan ini," tambahnya.

 

Di sisi lain, Manager SPBU 24.382.16 Betungan, Budi, menjelaskan bahwa kondisi antrean panjang BBM jenis solar di SPBU yang dikelolanya sudah terjadi sejak awal Oktober 2023. Hal ini disebabkan oleh pengalihan antrean kendaraan dari SPBU lainnya, karena hanya dua dari enam SPBU di Kota Bengkulu yang mendapatkan kuota normal setiap harinya.

 

"Informasinya hanya di SPBU Betungan dan SPBU Air Sebakul yang mendapatkan kuota 16 KL setiap harinya. Sementara empat SPBU lainnya didistribusikan dua hari sekali, sehingga truk-truk ini merupakan peralihan dari SPBU lainnya," jelas Budi.

 

Budi juga menyoroti fakta bahwa sebelumnya antrean kendaraan untuk mengisi BBM tidak terlalu panjang, namun belakangan ini banyak sopir yang menginap di lokasi untuk mendapatkan BBM.

 

"BBM masuk sekitar jam 09.00 WIB, dan pengisian biasanya sampai magrib habis. Besoknya baru masuk lagi jam 09.00 WIB atau jam 10.00 WIB," Katanya.

 

Sementara itu Sales Area Manager Retail PT. Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, memberikan tanggapan terkait isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama produk Biosolar di beberapa SPBU di Kota Bengkulu. Farid menegaskan bahwa sejak bulan Oktober 2023 hingga September ini, penyaluran Biosolar ke SPBU tetap berjalan normal tanpa kendala operasional.

 

"Dari sisi operasional Pertamina, penyaluran Biosolar ke SPBU masih berjalan normal. Kami terus salurkan setiap hari, dan rata-rata pengiriman ke SPBU berjalan sesuai jadwal, walaupun memang terkadang ada antrean karena solar dibutuhkan oleh kendaraan besar," ujar Farid.

 

Menurut Farid, di Kota Bengkulu terdapat enam SPBU, dan kendaraan besar yang membutuhkan Biosolar menyebabkan proses pengisian memerlukan waktu yang lebih lama. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini masih dalam batas wajar.

 

"Kami akan mencoba merubah pola penyaluran ke depannya. SPBU di jalur strategis akan menjadi fokus utama penyaluran Biosolar," tambahnya.

 

Farid juga menyampaikan solusi untuk mengurangi antrean di SPBU dengan berkoordinasi bersama SPBU dan pemilik kendaraan.

 

"Kita informasikan bahwa tidak perlu antre di satu SPBU saja, mari kita koordinasikan untuk pengaturan yang lebih efisien," ungkap Farid.

 

Dalam konteks pelayanan, Farid menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan upgrade terhadap fasilitas-fasilitas di SPBU, termasuk penggunaan barcode pada setiap pengisian BBM. Ia menekankan pentingnya penggunaan barcode untuk memastikan akurasi dan keamanan dalam penyaluran BBM.

 

"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan dan fasilitas. Sementara itu, kami ingatkan semua SPBU untuk menggunakan barcode saat pengisian BBM agar proses ini berjalan dengan baik," tutup Farid. (wij) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan