Provinsi Bengkulu Siap Tampung 1.000 Pengungsi Gaza, Palestina

Provinsi Bengkulu Siap Tampung 1.000 Pengungsi Gaza, Palestina--

Gubernur Dukung Penuh Inisiatif Presiden Prabowo

RADAR BENGKULU  – Provinsi Bengkulu menyatakan kesiapan penuh menjadi salah satu daerah penampungan sementara bagi 1.000 pengungsi warga Gaza, Palestina, menyusul pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang kesiapan Indonesia mengevakuasi korban konflik Israel-Palestina. 

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, SE, secara resmi mengajukan diri agar wilayahnya diprioritaskan sebagai lokasi transit kemanusiaan.  

"Bapak Presiden yang terhormat, perkenankanlah kami dari Bumi Raflesia Provinsi Bengkulu menjadi tuan rumah bagi 1.000 warga Gaza gelombang pertama," tegas Helmi. 

Pernyataan ini menegaskan posisi Bengkulu sebagai provinsi yang berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan global.  

BACA JUGA:Beresiko Untuk Kesehatan, Kopi Hijau Tak Baik Untuk Diet

BACA JUGA:6 Rekomendasi Kuliner yang Wajib dicobain di Cirebon, unik dan bercita rasa khas Cirebon

Presiden Prabowo sebelumnya menyatakan kesiapan Indonesia menerima pengungsi Gaza dalam konferensi pers pada Rabu (9/4), tepat sebelum bertolak ke Uni Emirat Arab. Evakuasi ini bersifat sementara—hanya berlaku hingga kondisi keamanan di Gaza pulih.  

Gubernur Helmi menyebut inisiatif Prabowo sebagai langkah "luar biasa humanis". "Kami mendukung penuh gagasan Bapak Presiden untuk menyelamatkan warga Gaza yang luka-luka, trauma, dan anak-anak yatim piatu. Ini adalah bentuk nyata solidaritas Indonesia," ujarnya dengan semangat.  

Sebagai provinsi dengan tingkat keamanan stabil dan sumber daya alam melimpah, Bengkulu dinilai memenuhi syarat sebagai tempat transit. "Kami memiliki fasilitas kesehatan memadai, lingkungan yang tenang, dan masyarakat yang toleran. Ini cocok untuk pemulihan psikologis pengungsi," jelas Helmi.  

Pemprov Bengkulu telah menyiapkan sejumlah titik potensial. Antara lain asrama haji, gedung pelatihan milik pemda, serta kerja sama dengan pondok pesantren yang siap menyediakan tempat tinggal.

 "Ini bukan hanya tentang Bengkulu atau Indonesia, tapi tentang kemanusiaan," tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan