TPID Bengkulu Selatan Bahas Pengendalian Inflasi jelang Nataru

Sekretariat Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan,laksanakan Rakor pengendalian inflasi menghadapi Natal danTahun baru-Fahmi-

RADAR BENGKULU, MANNA - Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan, Sukarni, S.P., M.Si membuka langsung rapat pengendalian inflasi di Bengkulu Selatan.

Rapat Koordinasi Tingkat Pimpinan High Level Meeting (HLM), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkulu Selatan Semester II Tahun 2024 ini berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah.

"Selama ini  sinergi yang telah terjalin antara seluruh pemangku kepentingan, khususnya dalam mendukung pengendalian inflasi daerah sudah cukup baik dan harus kita pertahankan dan ditingkatkan. Untuk itu  pentingnya kerja sama yang solid untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi di semester mendatang,"ujar Sukarni di aula Sekretariat Selasa (17/12).

Kegiatan Rakor HLM ini dihadiri langsung Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Bengkulu, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Bengkulu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan, serta perwakilan bank yang ada di Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Komisi III DPRD Kaur Lirik Potensi BBL untuk Peningkatan PAD

BACA JUGA:DAK Non Fisik Bengkulu Selatan Tahun 2025 Meningkat, Ini Nama Instansinya

Rapat ini menjadi forum strategis untuk merumuskan langkah-langkah konkrit dalam pengendalian inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat, sebagai bagian dari komitmen bersama mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bengkulu Selatan.

"Jangan sampai nantinya, dengan terjadinya inflasi masyarakat menjerit akan kenaikan harga kebutuhan pokok. Apalagi menyambut hari Natal danTahun Baru. Yang mana dipastikan kebutuhan bahan pokok akan meningkat,disini peran kita sebagai pemerintahan untuk mencari solusi atas lonjakan harga,dan apa yang harus kita lakukan. Apalagi kegiatan inflasi ini sudah menjadi kegiatan rutin kita selama ini. Jangan sampai masyarakat mengeluhkan tingginya harga bahan pokok," ujar Sukarni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan