PTBI: Memperkuat Stabilitas & Tranformasi Ekonomi
PTBI : Memperkuat Stabilitas & Tranformasi Ekonomi-RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU - Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi & mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkelanjutan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu bersama stakeholder sepanjang tahun 2024 telah berhasil menekan dan mengendalikan inflasi serta berhasil meningkatkan pertubumbuhan ekonomi daerah.
Dengan berbagai stretegi dan upaya yang telah dilakukan, pertumbuhan ekonomi Bengkulu lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Kepala Kpw BI Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat melalui Deputi Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Dhita Adhitya Nugraha menyampaikan capaian keberhasil perekonomian daerah.
Adhitya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bengkulu 2024 diperkirakan 4,49 persen hingga 4,71 persen. Lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,26 persen. Kinerja sektor utama seperti pertanian, perdagangan dan transportasi menjadi pendorong utama akleserasi pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Berkomitmen Penuhi Kebutuhan BBM di Pulau Enggano
BACA JUGA:Pleno KPU Kota Bengkulu Dijadwalkan 4 Desember 2024
Disisi lain, inflasi pada tahun 2024 berada pada rentang 2,5 plus minus 1 persen. Lebih rendah dari sasaran inflasi nasional.
Laju inflasi selalu ditekan. Upaya pengendalian inflasi dilakukan oleh TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) melalui program GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan) yang menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas harga. Kemudian sinergi BI dan Pemerintah Provinsi Bengkulu menjadi pondasi utama meperkuat eknomi daerah.
Selain itu, Dhita juga memproyeksikan pada tahun 2025, ekonomi Provinsi Bengkulu akan terus membaik, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berada di atas 4,7% meskipun tantangan global dan isu iklim tetap menjadi perhatian utama.
"Pertumbuhan ekonomi di 2025 diharapkan masih berada dalam kisaran 4,7%-5%, meskipun tantangan eksternal dan internal masih perlu dihadapi bersama," tambah Dhita.
Aditya juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi yang tidak hanya bergantung
pada sektor primer dan konsumsi rumah tangga.
"Sudah saatnya Bengkulu mulai beralih pada perekonomian yang memberikan efek pengganda jangka panjang. Yaitu melalui peningkatan investasi," ungkapnya.