Ini Pesan Kadis Kesehatan Kaur Untuk Melawan Stunting

Ini Pesan Kadis Kesehatan Kaur Untuk Melawan Stunting-Hendri/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU,KAUR - Stunting menjadi perhatian yang serius bisa saja mengancam masa depan anak-anak, untuk itu harus memenuhi gizi yang seimbang untuk dikonsumsi pada anak untuk melawan Stunting.

Stunting merupakan gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan terjadinya infeksi berulang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupeten  Kaur Yasman A.MK,M.Pd mengatakan, stunting masih bisa diatasi ataupun dicegah dengan memenuhi gizi seimbang pada menu makanan pada anak. Gizi seimbang yang dimaksud  adalah dalam memenuhi makan anak harus ada karbohidrat, protein hewani, lemak dan serat.

  "Makanan karbohidrat selain nasi tentu ada di makanan kentang, singkong, jagung, sagu dan ubi. Protein hewani yang harus dipenuhi tidak musti daging mahal, bisa daging ayam, ikan, telur atau protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan, sedangkan makanan berserat tinggi bisa dari aneka sayuran dan buah," sampai Kadis Kesehatan Kaur Yasman A.MK,M.Pd kamis 3 Oktober 2024.

BACA JUGA:Agar Bangun Pagi Tidak Lemas, Ini 5 Pilihan Minuman Sehat yang Bisa Dicoba

BACA JUGA:FKUB dan Kesbangpol Kabupaten Kaur Mengajak Berantas Miras

    Dikatakannya, selain asupan nutrisi, penting juga memperhatikan pola asuh anak. Bagi remaja perempuan sedini mungkin membekali diri dengan ilmuuntuk mencegah stunting dengan rutin minum tablet penambah darah dan makanan yang bergizi sehingga nanti ketika menjadi orang tua bisa melahirkan generasi penerus yang sehat, berkualitas dan bebas dari stunting.

   "Memberi makanan bergizi harus dimulai semenjak bayi masih didalam kandungan, untuk itu perlu dipersiapkan sedini mungkin rutin mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang diiringi minum obat penambah darah," jelasnya.

   Stunting menjadi persoalan serius yang bisa mengancam masa depan anak-anak. Bisa saja disebabkan rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting sehingga pemerintah masih menempatkan penurunan stunting sebagai program prioritas.

    "Anak yang lahir stunting tidak hanya memiliki tubuh pendek, tetapi juga berisiko memiliki kecerdasan rendah, hal ini bisa menurunkan produktivitas anak sehingga tidak kompetitif," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan