Ayo Kembalikan Kejayaan Bengkulu Lewat Jalur Rempah

Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu-Ist-

Bengkulu masih memungkinkan mengembalikan kejayaan rempah di Bengkulu. Faktornya adalah Bengkulu tidak berubah iklim, dan kesuburan tanahnya untuk rempah. 

"Tahun 1986 saya datang ke Bengkulu, mulai dari simpang pantai sampai ke ujung itu cengkeh semua. Tidak mungkin pada masa tahun 50 an orang tanam cengkeh tidak produktif. Lalu dulu, catatan arsip Inggris dan Belanda sudah ada potensi itu dan itu tidak dibuka pada kita. Lalu metode pemberdayaannya dll, saya kira itu kebijakan politik. Apakah kita mau hidup dari sawit atau kita hidup dari rempah," ucapnya. 

BACA JUGA:Dukungan Warga Untuk Dedy-Agi di Pilkada Kota Bengkulu Terus Mengalir

BACA JUGA:Harga Cabai Turun, Pedagang Mengeluh

Kedepan, perlu mewariskan bahwa untuk Bengkulu agar dikenang dan dikenal sebagai jalur rempah, Bengkulu harus unggul dalam produksi rempah. Cengkehnya hidup lagi, lada, pala, tumbuhan obat lain ditanam masal dan diproduksi jadi program daerah. 

Ada contoh daerah, yakni program daerah tanam daun kelor. 

Kenapa Bengkulu tidak pohon kandis, atau asam kandis, atau pinang yang endemik yang bisa didorong sebagai komoditas unggul dan berkontribusi terhadap PAD. Lalu, kapula. itu semua bisa. 

 Itu dari potensi jalur rempah. Pada masa kekinian, konektivitas jalur rempah ini juga berdampak baik bagi daerah. Untuk ekonomi dan pariwisata.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah melalui Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar saat seminar nasional konektivitas jalur rempah yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek Dikti di Bengkulu pada 24 September 2024 mengatakan Bengkulu strategis. Bengkulu masuk dalam peta ekonomi nasional dan global. Konektivitas Bengkulu yang berada di pantai barat Sumatera berada langsung di jalur perdagangan Samudra Hindia. 

BACA JUGA:Warga Kembali Mengeluh Soal Sulit Dapatkan Pertalite, Ini Kata Pertamina

BACA JUGA:Jasa Raharja Bengkulu Sosialisasikan Tentang Pentingnya Tertib Berlalulintas di RRI Bengkulu

Dulu dan sekarang posisi pantai ini memungkinkan oleh daerah menjadi pintu gerbang ekspor rempah-rempah seperti pala lada dan cengkeh yang ditanam di daerah Sumatera. Lada merupakan komoditas utama di Bengkulu.  Catatan sejarah menunjukkan bahwa lada adalah komoditas utama yang diekspor dari Bengkulu selama selama abad ke-17 dan abad ke-18 Bengkulu mampu memproduksi lada dalam jumlah besar. Bahkan kadang-kadang menyaingi hasil daerah penghasil lada lainnya di Sumatera. 

"Pemerintah Bengkulu menyambut baik kegiatan ini yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai jalur rempah-tunggu dan memberikan edukasi secara lompat bagi masyarakat Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan